Kamis, 26 Desember 2013

Jika Anak Bertanya tentang Allah

Dari grup ma 18

Jika Anak Bertanya tentang ALLAH

Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi "tak mau tahu" alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH . Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya...

Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:

Tanya 1: "Bu, Allah itu apa sih?"
Tanya 2: "Bu, bentuk Allahitu seperti apa?"
Tanya 3: "Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?
Tanya 4: "Bu, Allah itu ada di mana?
Tanya 5: "Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?"

Tanya 1: "Bu, Allah itu apa sih?

Jawablah :

"Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Tanya 2: "Bu, bentuk Allah itu seperti apa?"

Jangan jawab begini :

"Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu...." karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.

Jawablah begini :

"Adek tahu 'kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)

[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)

Tanya 3: "Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?

Jangan jawab begini :

Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Hadid (57) : 3]

Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.

Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) "barang" dan "sesuatu" yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai'un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.

Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af'al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af'al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.

[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17) {ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua'lam}

Jawablah begini :

"Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?"

Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris )

"Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak 'kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya 'kan?!"

Atau bisa juga beri jawaban :

Adek, lihat langit yang luas dan 'besar' itu 'kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit 'kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.

Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan "Melihat Tuhan".

Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek 'kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?

Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. "Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara."

Tanya 4: "Bu, Allah itu ada di mana ?

Jangan jawab begini :

"Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy."
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah...berarti prinsip Allahu Akbar itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]

Dia bersemayam di atas ’Arsy. <-- Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.

Juga jangan jawab begini :

"Nak, Allah itu ada di mana-mana."

Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.

Jawablah begini :

"Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada."

"Qalbun mukmin baitullah", 'Hati seorang mukmin itu istana Allah." (Hadis)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)

Allah sering lho bicara sama kita.. misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)

Tanya 5: "Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?"

Jangan jawab begini :

"Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga."

Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,"Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!"

"Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya." (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

Jawablah begini :

"Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, 'kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.

Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)

Katakan juga pada anak:

"Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?! (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

"Kenapa, Bu ?"

"Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu."

Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

Allahua'lam.

sumber asli : Jika Anak Bertanya tentang Tuhan | muxlimo's

Minggu, 22 Desember 2013

Pengalaman Hari Ini

assalamu'alaikum... boleh donk sharing ttg pengalaman tilawah hari ini cc


hari ini dapet pelajaran gimana susahnya njaga tilawah tetep 1 juz :(

namun ada ibrohnya juga...tiap tilawah jadi kerasa "sesuatu" :D

biasanya aku nyempetin ngelahap 1 juz di pagi hari...abis subuh abis dzikir al-ma'tsurat

nah kebetulan tadi sepulang dari sholat subuh di mushola deket kosan udah ada sms masuk dari Sang Bapak :)

intinya butuh tambahan tenaga buat ngangkut barang2 baksos ke TKP Baksos

meluncurlah ke TKP yg dimaksud. wuusss....ngambil mobil dan *jreeng..jreeng..* masih ada 1/2 ton yg kudu diangkut :D

hup...hup..*pemanasan* itung2 buat olahraga pagi :D

alhamdulillah...yg namanya kebaikan tuh musty ada yg mbantu! dan iya, beberapa tetangga ust. Agus ikut mbantu ngangkatin

dan wuusss....tancep gas menuju ke TKP, soale masih banyak yg blm dibungkusin, hehehe :D

jadilah mbungkusin atu-atu...sampe sekitar jam 7an-lah...dan *kriing...kriing..* ada telp di HP

diliad dilayar sih trnyata ust.Hasyim yg telp. "akhi...ane tolong dibantu...buat acr jm9 nanti" *subhanalloh...adaaa...aja ladang amal yach*

siPKS! jadilah adrenaliin naek lagi.. wuuss..meluncur ke DPD buat ngambil obat dan diantaer ke TKP baksos dan *wuss..*cabut ke kantor baru..

langsung buka komputer dan *mikir...* ini formate gimana yach. diminta mbuat form kendali...

*tik...tak...tik...tak...* yups, gini aja! jadilah form kendali buat dicetak dan dibagiakn acara jam 9 tadi

dan status setoran nya masih NOL halaman :'(

astaghfirulloh...emang ikut tuh jadi ada buat tilawah yah :)

liad update-an temen2 di grup begitu rame, juz ekian kholas! juz sekian kholas! begitu updatean yg masuk hampir tiap menit

mbatin aja sih... "waahh...aku ga mau ketinggalan" kudu Kholas segera!!!" tapi tau diri juga...masih ikut agenda, masih ribet :D

akhirnya pas nge-prin beberap berkas yg jumlahnya lumayan, aku gunain buat tilawah...1 lembar...2 lembar...

alhamdulillah sampai maghrib bisa nyicil sampe setengah juz :)

dan menjelang isya'... wusss.....lahap sisanya :D

begitu isya', alhamdulillah.... kholas! :D

ada beberapa ibroh yg bisa q dapet dari kisahq yg keteteran dalam tilawah hari ini

1. syukuri waktu luang, manfaatkan buat kebaikan sebanyak2nya sebelum datangnya waktu sibutk

2. jangan menunda2 dalam kebaikan, begitu nemu peluang, ACT NOW!

3.yakin dech sesibuk apapun elo tetep ada waktu -barang sejenak- buat tilawah

4.kesibukan yg padet bisa jadi bikin tilawah asyik,krna niatnya udah "diuji" dulu m waktu yg terbatas, jadi pas mlantunkn ayat2NYA, ..

5.justru ditengah aktivitas yg padet itu bikin tilawah terasa beda!

6.dg jadwal yg setumpuk, mbuat kita jadi lebih menghargai waktu.dan tentunya jadi lbh jeli dlm memanajemen waktu :D

7.semangat buat tilawah jadi lebih teruji dg agenda yg padet, jadi inshaAllah lebih imun :D

8.dan kalo kita sukses dlm menjaga tilawah dtengah aktivitas yg padet, maka...inshaAllah mbikin azzam kita jdi lebih kuat

udeh...itu dulu yak sharing malem ini, oya...syafakallohu buat saudaraq di grup yg sakit :D

Sabtu, 21 Desember 2013

Sekeping Hikmah

Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang?
Itu adalah اللّه yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk pintu hatimu (QS 4:114, 2:195, 28:77).

Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kau jadikan tempat curahan hati?
Itulah adalah اللّه yang sedang rindu padamu dan ingin agar kau berbicara pada-NYA (QS 12:86).

Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba orang tersebut muncul, atau kau bertemu dengannya, atau kau menerima telepon darinya?
Itu adalah Kuasa اللّه yang sedang menghiburmu
Tidak ada yang namanya kebetulan (QS 3:190-191).

Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?
Itu adalah اللّه yang mengetahui dan mendengar suara batinmu serta hasil dari benih kebaikan yang kau taburkan sebelumnya (QS 65:2-3).

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan?
Itu adalah saat اللّه  mengizinkan kau untuk diuji, Dan اللّه  ingin mendengar rintihan serta do'amu agar kau menyadari akan keberadaan-NYA.... Karena DIA tahu kau sudah mulai melupakan-NYA dalam kesenangan (QS 47:31, 32:21).

Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa KASIH dan KUASA اللّه  selalu ada di saat manusia merasa dirinya tak mampu.
Apakah kau pikir tulisan ini hanya iseng terkirim padamu? Tidak!
Sekali lagi, TIDAK ADA YANG KEBETULAN...

Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu, rasakan kehadiran-NYA..., dengarkan suara-NYA yang berkata: "Jangan khawatir, AKU di sini bersamamu"
(QS 2:214, 2:186).

Dicopy dari postingan Akh Ronald di group ODOJ136

Kamis, 19 Desember 2013

Sepenggal Kisah Ba'da Ashar

Alhamdulillah tadi ba'da ashar dipertemukan dg rombongan pembawa kitab "fadhilah amal". Sejenak setelah dzikir ba'da sholat kami berdiskusi. Tentang berbagai harokah islam internasional. Beliau berkenan memperkenalkan harokahnya dengan ramah. Menyampaikan risalah jaulahnya, pengalamannya mengikuti mabit dan berbagai kegiatan pembinaan di harokahnya. Tak lupa saya pun memperkenalkan diri dan harokah yg saya ikuti. Saling meng-compare jalan dakwah dan metode dakwah yg kami pakai. Yang tentu saja bersandarkan pada sejarah dakwah Nabi SAW. Dan penggalan yg kami diskusikan adalah peristiwa Thaif. Subhanallah...walau mungkin terlihat kumal (afwan kalo redakainya kurang tepat) beliau berfikiran terbuka. Maka diskusi yg mengalirpun tetap dalam nuansa ukhuwah. Yang unik disini adalah, beliau dari Jama'ah Tabligh, saya dari PKS dan bertempat di masjid dengan background masyarakat sekitarnya NU :D

Selasa, 17 Desember 2013

Hikmah

Semua masalah dan kesulitan sudah
ada jawabannya di Al Quran :

Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin…..”
✅Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata
“Jadi”, maka jadilah (QS. Yasin ; 82)

Ketika kita mengeluh : “Capek banget deeh….”
✅Alloh menjawab : “…dan KAMI jadikan
tidurmu untuk istirahat.” (QS.An- Naba :9)

Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah, gak sanggup rasanya…”
✅Allah menjawab : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan
sesuai kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)

Ketika kita mengeluh : “Stressss nih bingung”
✅Allah menjawab : “Hanya dengan
mengingatku hati akan menjadi tenang”. (QS. Ar-Ra’d :28)

Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh… ini mah semua bakal sia-sia..”
✅Allah menjawab :”Siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar biji
dzarah sekalipun, niscaya ia akan
melihat balasannya”. (QS. Al- Zalzalah :7)

Ketika kita mengeluh : “Gile aje..gue sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin…” 
✅Allah menjawab : “Berdoalah
(mintalah) kepadaKU, niscaya Aku
kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin :60)

Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget deh gue…” 
✅Allah menjawab : “La Tahzan,..Innallaha Ma’ana... Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah
beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)

Ketika kita mengeluh : “ampuuun
kenapa sih susah amat nih kerjaan…” 
✅Allah menjawab : “sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah;6-7)..

Ketika melihat kenyataan pahit, Allah berseru "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" Al Baqarah 216

Soo... segeralah kembali kepadaNya..
Karena semua kebutuhan kita ada padaNya...

Muslim itu hanya punya 2 pilihan, yaitu jadi Muslim yg SEMANGAT atau LEBIH SEMANGAT..!!

Man Jadda wa Jada ..!!

Siapa yg BERSUNGGUH-SUNGGUH, maka Dia akan DAPAT apa yg diinginkannya..!!

Kamis, 12 Desember 2013

Arti Kemenangan

“Total pemilih nomor 1 = 3530
Total pemilih nomor 2 = 5012
Abstain = 313
Tidak memilih =202
Total suara = 9060”
Begitu bunyi pesan yang sudah masuk ke HPku saat aku terbangun di subuh buta. Dan sekali lagi, kemenangan Pemira itu di raih oleh kami. Jujur, saat membacanya tidak ada semburat rasa yang muncul. Datar. Kutinggalkan HP di tempat tidur. Aku lantas bangkit mengambil air wudhu dan bergegas ke mushola dekat kontrakan. Sholat.
Saat perjalanan berangkat dan pulang serta saat duduk menunggu bapak Imam rawuh aku termenung. Aku berkelana kembali dalam fikiranku. Kembali tertampakkan secara samar-samar akan arti sebuah kemenangan. Begitu banyak yang muncul, berlalu lalang menyesaki fikiranku.
Kawan, kemenangan pemira tahun ini –dan tahun-tahun sebelumnya– hanyalah kemenangan di mata manusia. Ia hanyalah kemenangan tentang logika dan angka. Belum tentu memenangkan hati setiap civitas akademika kampus yang gagah ini. Lantas hasil perhitungan semalam itu apakah bisa kita sebut kemenangan? Aku kembali bergulat dengan  berbagai konsepsi kemenangan dalam fikiranku.
Ini adalah langkah awal perjuangan menuju kemenangan. Didalamnya terbentang jalan yang sangat panjang yang lengkap dengan tikungan dan tanjakan serta onak dan duri. Jalan ini yang akan kita lewati,harus. Karena kita baru memasuki gerbang yang kita sebut “Pemira” nah gerbang kemenangan ada diseberang sana, dan kita harus melaluinya karena kita telah memulai. Hmmm…. Mungkin itu sedikit mencerahkanku agar aku dan kawan-kawanku tidak terlena di gerbang masuk itu.
Ahh….ternyata aku masih belum puas dengan “hiburan” kesimpulan tadi. Aku masih haus, masih terus memburu makna kemenangan yang sebenarnya. Baru nalarku yang terpuaskan, namun hati tetap saja, gundah. Lantas aku kembali menyusuri setiap jengkal fikiranku. Mencari makna baru akan arti dari kemenangan.
“Hmmmm… mungkin ini yang bisa menjawabnya” batinku. Aku teringat kisah Nabi Yusuf dan Dzulaikha, ashhabul kahfi dan juga ashhabul ukhdud. Ketiga kisah itu adalah kisah kemenangan. Kemenangan dakwah, kemenangan aqidah. Nabi Yusuf yang memilih penjara, pemuda kahfi yang memilih bersembunyi di dalam gua dan pemuda yang memilih kematian. Semuanya untuk satu hal, memenangkan Allah. Memenangkan Allah daripada wanita, dari penguasa dan menjadi “mahar” ketauhidan penduduk kota. Itulah kemenangan. Kemenangan di mata Allah. Kemenangan yang menjadikan agama Allah tegak di bumi walau dari sudut pandang kemanusiaan yang ada adalah ia di penjara, ia terasing, ia terbunuh.
Kawan…doakan kami, ingatkan kami akan kemenangan Pemira ini. Semoga kemenangan Pemira ini juga kemenangan di mata Allah. Karena saya sering mengingatkan kepada kandidat dan tim suksesnya untuk selalu menegakkan sholat berjamaah, untuk selalu menjaga tilawah dan melengkapinya dengan sholat-sholat malam. Maka doakan kami kawan, semoga kemenangan ini menjadi alasan turunnya rahmat Allah kepada kita bukan menjadi alasan dibukanya aib kita di mata manusia dan bukan pula menjadi alasan diturunkannya azab olehNYA

Sabtu, 07 Desember 2013

Kebenaran dan Pembenaran

Di era kebangkitan, semangat menegakkan kebenaran di depan penguasa adalah inti dari amal. Di awalnya ia akan merasakan keresahan atas realita yang ada, dan dalam kegundahan tak berujung pangkal. Ia kesepian. Muncul keprihatinan, keresahan, kemarahan dan kesucian yang lahir dari jiwa yang merdeka, bebas mengangkasa.

Lantas dari keresahan itu masuklah ia ke alam perenungan nan jauh dan dalam. Disini ia bertemu dengan berbagai konsepsi pemikiran, ideologi dan juga, nafsu. Maka pergulatan antara semuanya terasa begitu melelahkan, menyedot semua energi spiritual, semua dalam hening. Perang itu hanya terjadi di alam batinnya. Masalah-masalah yang ada lantas bermunculan satu persatu, layaknya scane dalam film-film laga. Begitu hebat, namun hanya sepenggal. Dan disinilah pangkal dari segala kerusakan. Dan juga kebaikan. Ia bergulat dengan fikirannya, dengan nafsunya. Mencari kebenaran atau pembenaran. Di era kebangkitan, kita hampir-hampir tidak bisa membedakan, mana niat kebenaran dan mana niat pembenaran. Karena ia terejawantah dalam satu amal. Perlawanan. Dan, era kejayaanlah yang akan menjawabnya.

Kejayaan. Disana penuh sorak, penuh popularitas. Namanya tiba-tiba saja melambung, mengangkasa, besar. Banyak orang tiba-tiba ingin mendekat, sok akrab. Namun disinilah ujiannya. Dan disini kebenaran dan pembenaran menunjukkan jati diri sebenarnya. Mereka terpisah layaknya air dan minyak. Jelas. Kebenaran bertransformasi menjadi obsesi kesempurnaan. Ia berkarya, bekerja dan melayani dengan sempurna. Obsesinya tidak lagi tentang diri dan bumi, namun besar dan mengangkasa. Ya, obsesi kesempurnaan akan penilaian Tuhan. Maka pandangannya meneduhkan karena ia lahir dari cinta. Wajahnya murah senyum karena semangat melayani. Langkahnya tegap karena lahir dari semangat berkarya. Ia memenuhi hari-harinya dengan amal, dengan kerja. Penunggang kuda di siang hari dan rahib di malam hari. Begitu kesehariannya.

Namun pembenaran, ia bertransformasi menjadi ketamakan, keserakahan, kehausan akan pujian. Setiap hari yang difikirkan adalah bagaimana memperkaya diri, bagaimana menutupi aib, bagaimana mengabadi. Dan kita dapati ia begitu sibuk lobi sana-sini untuk menjaga eksistensi diri. Rakyatnya ia telantarkan. Tak dipandangnya walau ribuan singa hendak menerkam rakyatnya. Ia hanya sibuk menumpuk harta.

Maka mari kita berhati-hati kawan, jangan sampai salah niat dalam setiap gerak kita. Jangan salah memilih pemimpin. Jangan jadikan serigala untuk menjaga domba-domba kita. Pilihlah atas dasar iman, karena iman itu meneduhkan.

Kamis, 05 Desember 2013

Hujan

Hanya rintik...
Namun ia istiqomah menghujam bumi
Dan dengan santun
Menghadirkan memoar diri
Ada ratap, ada tangis
Namun tak jarang canda menelisik
Membuat semua tertawa bahagia...

Begitu juga kau
Dengan sopan kembali muncul disini
Membersamai hujan yang turun
Karena aku tau...
Kau mencintai hujan...

Minggu, 01 Desember 2013

Dwilogi Politik Kampus



1.kemarin diskusi dengan ade kelas jadi inget lagi ide tentang #Dwilogi politik kampus, baiklah langsung saja aku share ya, soal diskusi nanti ngalir aja
2.oya,boleh donk minta tolong @bemkmunnes n @dpmkmunnes buat mbantu nge-share ^^
3.hmm….aku kasih judul #Dwilogi #PolitikKampus
4.dalam #Dwilogi #PolitikKampus ada BEM sebagai representasi lembaga eksekutif dan DPM sebagai lembaga lesgislatif
5.dulu pernah sih kepikiran buat lembaga yudikatif, tapi masa iya…mahasiswa menghukum mahasiswa? #PolitikKampus
6.akhirnya ide yudikatif kampus aku buang, soale belum nemu fotmat yang bagus,hehehe #PolitikKampus
7.BEM sebagai lembaga ekskutif, ia punya 3 bidang garapan utama yakni social,politik dan kaderisasi #PolitikKampus
8.sosial berarti ia terinteraksi secara penuuh pada publik untuk mendengar berbagai persoalan social publik kampus. #PolitikKampus
9.ia concern pada semua fenomena sosial kampus dan berusaha menyelesaikannya #PolitikKampus
10.contoh, advokasi, beasiswa, bakti social dll #PolitikKampus
11.politik berarti ia bergumul pada ide/gagasan dan kebijakan #PolitikKampus
12.ia bicara akan cita2, kepemimpinan, idealism, peran dan juga perjuangan mahasiswa #PolitikKampus
13.pada bidang inilah terjadi pertaungan antar ideologi yang biasanya muncul dalam bentuk Elemen Gerakan Mahasiswa #PolitikKampus
14.ada KAMMI, HMI, Gema Pembebasan, AMPI,IMM, IPNU, PMII dll #PolitikKampus
15.lantas kaderisasi.secara mikro ia bicara “siapa pengganti saya di BEM tahun depan?” #PolitikKampus
16.namun secara makro ia bicara “bagaimana merubah wajah peradaban Indonesia menjadi lebih adil, makmur dan sejahtera” #PolitikKampus
17.dari sana,lahirlah narasi2 panjang akan kompetensi yang hendak kita sumbangkan pada Indonesia #PolitikKampus
18.sekarang DPM sebagai representasi lembaga legislatif di kampus #PolitikKampus
19.ada 3 bidang utama juga yg jadi garapan DPM, yaitu legislasi, politik dan kaderisasi #PolitikKampus
20.legislasi. disini ia bicara tentang aturan, tentang perundang-undnagan #PolitikKampus
21.yang seringkali produk hokum yg tercipta adalah rasionalisasi ideology yang bersifat abstrak #PolitikKampus
22.satu hal yg perlu dipahami adalah produk hukum yg tercipta mengikat semua mahasiswa tanpa kecuali #PolitikKampus
23.politik yg saya maksud disini adalah political control terhadap kinerja eksekutif dan terhadap isu #PolitikKampus
24.DPM-lah yg jadi “pengeras suara” dari hati nurani mahasiswa dlm menilai dan mengritik kinerja eksekutif #PolitikKampus
25.ia yg menyuarakan aspirasi mahasiswa pada sang presiden. Maka rapat koordinasi antar kementerian dan komisi di DPM jadi perlu #PolitikKampus
26.agar DPM tak sekedar rapat hanya saa menjelang Pemira #PolitikKampus
27.pada political control isu, legislatif concern pd pendistribusian isu di kampus yg bersifat buttom-up dan top-down #PolitikKampus
28.isu2 lahir dari fenomena keresahan yang menggejala pada mahasiswa akan kesenjangan idealita dan realita #PolitikKampus
29.isu2 itu pula yang menyentuh nurani mahasiswa untuk bergerak melawan ketidakadilan zaman #PolitikKampus
30.maka dari itu, perlu sekiranya ada aturan yg mengikat bagi eksekutif dan (terutama) legislative untuk melakukan serap aspirasi #PolitikKampus
31.kalo di DPR/DPRD ada masa reses untuk bertemu konstituen dan serap aspirasi, boleh jadi model itu diterapkan di kampus #PolitikKampus
32.adanya aturan yg mengikat anggota DPM untuk melakukan reses guna serap aspirasi dan sosialisasi #PolitikKampus
33.dan tentunya anggota DPM sekiranya perlu memiliki staff ahli untuk membantu menjalankan tugas2nya #PolitikKampus
34.kalo perlu, ANGGARKAN! Karena kampus telah menyediakan budget untuk “membiayai” pembelajaran #PolitikKampus kenapa tdk kita gunakan? :D
35.yg jelas dalam penggunaannya tetap bertanggungjawab #PolitikKampus
36.Sekian tentang #Dwilogi #PolitikKampus

Rabu, 27 November 2013

Mimpi Itu...

     "Ah...kau sudah bangun rupanya, sana cuci mukamu dulu biar sirna ikatan syaitan yang membelenggumu" kataku saat mendapatinya berdiri melekat di ujung dinding dapur. Ku lanjutkan mengaduk teh dan kudapan kecil untuk kami nikmati bersama.
     Ku lihat ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar. "Sini...sini...pagi terlalu indah untuk di lewatkan di dalam rumah" ajakku ke teras belakang. "Minumlah, sudah ku buatkan teh hangat untukmu". "Terimakasih..." sahutnya lirih. Mungkin dia masih merasa berat dengan beban-bebannya yang kemarin, maklum dia kemarin datang ke tempat ini dengan tampilan yang begitu lusuh dan badan yang menggigil. Menahan tangis.
     "Sudah baikan kawan?" Sapaku membuka perbincangan. Dia hanya menjawab dengan anggukan kecil kepala. Melihat dia yang masih terbebani dengan masalah-masalah yang ia hadapi kemarin, aku coba memberikan kehangatan memalui senyum sederhanaku. "Ini, minumlah...agar kau merasa hangat" kataku sambil menyodorkan segelas teh hangat. "Kau masih ingat kapan terakhir kita ngobrol seperti ini?" Tanyaku sambil menyeruput teh yang masih panas. Ternyata masih tak ada suara dari hanya. Hanya gelengan kecil kepala pertanda ia sudah lupa. Aku pun tersenyum. "Ya sudah, minumlah teh ini sebelum dingin".
     "Aku masih ingat, terakhir kita berbincang disini..." kataku sembari menghela nafas panjang. "Kau begitu bersemangat dan lincah bertutur tentang mimpimu untuk mengunjungi berbagai tempat, melihat kearifan lokal dan mencari kebijaksanaan" kataku sembari menyeruput teh panasku lagi. "Dan aku selalu mendukungmu dalam karya... Lantas kau bangkit dan menyiapkan semua bekal untuk perjalanan panjangmu" kataku mengenang masa itu.
     Ku lihat ia mulai meminum teh sambil mengangkat kakinya, merapatkan kaki ke dadanya, kedinginan. Tampak jelas dari gesturnya. "Saat kau berpamitan..." sambungku "kau berjanji akan menjadi lebih dewasa, lebih mandiri dan tenang dalam menghadapi masalah" kataku sembari menatap ke langit. "Kau menjadi lebih dewasa, lebih tenang. Itulah kesan yang ku tangkap saat kita saling bercerita dalam komunikasi jarak jauh kita. Kau terkesan menjadi pribadi yang lembut dan ringan tangan dalam membantu teman-teman baru yang kau temui sepanjang perjalananmu" kataku sambil mengenang tingkah polahnya sebelum waktu perpisahan itu. "Saudaraku dan kemarin kau kembali kesini dengan wajah yang lesu dan nyaris tanpa semangat. Aku jadi teringat penggalan pendek surat cintaNYA, 'ala bidzikrillah tathmainul qulub...kau sudah hafal kan artinya?" Kataku sembari tersenyum. Dengan lirih yang nyaris tak terdengar ia menjawab "hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang...". Ku tatap wajahnya lekat, mencari tahu apakah ia hanya menghafal dengan kepalanya atau dengan hatinya, lantas ku sahut "engkau benar saudaraku, ku kira engkau sedang diajari Allah tentang makna ayat itu". Ternyata beberapa butir kristal cair meleleh dari matanya. Tubuhnya bergetar. "Kau tak mengerti! Jiwa ini terasa sepi, sendiri. Tak ada yang peduli! Jiwa ini merindu, namun tak ada yang mengerti. Dan aku pergi, mencari pelampiasan diri!" Katanya dengan nada tinggi. Namun justru butiran itu semakin deras mengalir dari kelopak matanya.
     Ku hampiri dirinya, ku peluk sambil berkata "kawan...ini surat cintaNYA yg sebenarnya. Ketika engkau berjanji ingin menjadi lebih mandiri, dewasa dan lebih tenang maka Allah mengajarimu langsung. Memberimu sepenggal kisah untuk kau pelajari, kau ambil ibrohnya. Dan petualanganmu itu adalah wahana pembelajaran yang telah Allah siapkan untukmu, sekarang waktunya kau duduk, merenungkan hal apa saja yang telah kau pelajari kemarin. Bukalah kembali kisah-kisah yang kau ceritakan padaku dulu, aku yakin kau sudah menemukan berbagai hikmah berharga. Dan sekarang Allah hendak mengokohkan ilmuNYA padamu" kataku lembut sembari mengusap bahunya. Tubuhnya yang tadi bergetar menahan tangis kini telah tenang kembali. "Percayalah, kau bisa mengatasi semua ini..." dan ia menjawabnya dengan anggukan kecil. "Renungkalah kawan...sungguh pagi ini akan menjadi waktu berhargamu untuk merenung..."
     Ku lihat ia sudah mulai tenang, maka ku lepas pelukanku dan ku tinggalkan ia sendiri di teras belakang. Memberinya waktu untuk mengambil pelajaran dari kehidupan...

Minggu, 24 November 2013

Aku Disampingmu

     Kulihat dia masih terlelap dalam tidurnya. Lantas aku menghampirinya. Duduk bersila dan mengeluarkan mus'af. Aku membaca beberapa ayat dalam surat Ar Ra'd. Ku baca lirih ayat per ayat dan artinya. Sampai pada ayat "innalloha laa yughoyyiruma..." aku terdiam. Tiba-tiba saja muncul siluet kisah saudaraku yang tengah terlelap di depanku. Kisah hidupnya begitu berat, penuh masalah yang rumit, penuh emosi yang begitu labil. Namun satu yang membuatku kagum padanya. Semua itu bukan masalahnya sendiri. Namun masalah teman-temannya yang ia bantu, sebisanya. Ah... tubuh layu itu ternyata kelelahan karena membantu saudaranya.
     Dia menggelinjang, membuang semua penat di tubuhnya, di jiwanya. Raut wajahnya tak bisa lagi berbohong, bahwa selama ini ia begitu keras berjuang. Melawan kerasnya kehidupan. Aku mendekat, ku usap keningnya yang penuh keringat. Semoga kau mimpi indah kawan... dan aku pun kembali melanjutkan perjalananku menyusuri ayat demi ayat di surat Ar Ra'd...

Sabtu, 23 November 2013

Dialog Jiwa

Ia datang dengan muka muram dan pakaian yang kumal. "Kau terlihat begitu letih, mari sini duduk sejenak" sapaku padanya. Namun ia masih terpaku ditempatnya. Ku tatap wajahnya lekat. Ternyata memerah menahan tangis. Aku bangkit menghampirinya, sambil menyungging senyum aku merengkuh badannya yang layu dan mengajaknya duduk.
     "Kau sudah lama berkelana. Menyusuri ruang kehidupan, bertemu berbagai peristiwa dan masalah. Tentunya jiwamu letih. Mari sini, sekarang waktunya engkau beristirahat" sapaku membuka percakapan. Berharap ia merasa nyaman disini. Tapi ternyata ia bergeming. Ia tetap terdiam membisu. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Padahal aku mengenalnya sebagai seseorang yang riang dan banyak bicara.
     Ku amati sejenak, lebih lekat. Menyusuri setiap jengkal wajahnya. Berharap bisa menemukan serat senyumnya, tapi sia-sia... tubuhnya menggigil, menahan tangis. Mukanya semakin memerah ketika air mata itu mulai pecah, bergulir menyusuri pipinya yang letih bertempur dengan kerasnya kehidupan.
     "Kawan..." kataku sambil merengkuh tubuh layunya. "Tak apa, tumpahkanlah semuanya, tumpahkan semua beban jiwa. Biarkan ia mengalir, semakin deras dan menjadi gelombang". Tubuhnya semakin bergetar, giginya menggigit bibir mungilnya. Pertanda ada beban besar yang masih ia tahan.
Semakin deras, air matanya mengalir. Menyusuri tiap jengkal pipi sebelum berakhir jatuh melalui dagunya. "tak apa, jangan kau tahan lagi...lepaskan beban itu, biarkan jiwamu merasa lapang" bisikku. "Kau berhak menangis, laki-laki pun punya hak"
     Ku seka air matanya lembut ketika semakin deras ia mengalir. "Bersabarlah kawan..." ia mulai bangkit, mencoba tegar atas keadaanya. "Semua terasa berat, buntu. Aku tak tahu harus bagaimana lagi. Aku menyerah!" Sambil sesenggukan menahan tangis ia berkata. Aku pun memeluknya lagi, memberikan bahu untuk tempanya bersandar. Dan ia tetap menangis. "Kawan..." bisikku lirih di telinganya, "berhentilah sejenak, lepas semua beban dan isilah kembali energi jiwamu. Biarkan energi positif hadir, mengalir membasahi kekeringan dalam jiwamu, bersabarlah..." bujukku menenangkan.
     "Tapi...tapi semua sudah terlambat, semua sudah tak berarti" kilahnya sambil meratap dalam tangisnya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. "Sudahlah kawan...istirahatlah sejenak disini. Aku yakin engkau akan baikan besok..." kataku sambil merebahkannya. Ku selimuti tubuhnya yang layu. "Tidurlah, insyaAlloh engkau akan tenang..."

Wanita

Wanita!
Ya, wanita
Hadirmu mencipta rasa dan asa
Memecah gundah dan gelisah
Menjadi gairah

Menggelegar!
Membuncah!
Memenuhi setiap sudut jiwa
Bergelombang, kuat
Bagai badai meniup kapal
Pecah

Kau adalah pintu
Bagi kebangkitan atau kehancuran
Melahirkan daya atau angkara
Mencipta damai atau tikai

Damai
Dalam cinta
Penuh harmoni dalam beda
Hingga semua merasa
Bahagia...

Atau angkara
Yang mencipta duka
Melahirkan pertikaian
Pertarungan hebat karna beda
Hingga semua merasa
Sengsara...

Wanita...
Engkau hendak menjadi yang mana?
Pintu cinta atau pintu angkara...

Rabu, 20 November 2013

Bayi

Wajahnya merona merah walau sesekali tertampak marah
Memancarkan kebahagiaan kadang juga memelas iba
Yah, itulah ekspresi kejujurannya
Ia memang polos bahkan sangat

Namun itulah daya tariknya selaian tubuhnya yang imut
Ia selalu bisa mengundang tawa iba bahkan sayang
Bersamanya kita terlupa
Akan berbagai penat jiwa
Berganti senyum merona
Menyambut lucu tingkah polahnya
Sehingga kita lupa
Akan masa, akan usia
Padahal tanpa sadar
Kita telah menua...

Selasa, 19 November 2013

Siluet Wajahmu

Semburat rasa merasuk jiwa
Bayang kebersamaan dulu kembali menyala
Bertegur sapa
Dalam bahasa cinta
Walau terbaca sebagai angkara

Ada tanda seru
Mengungkap rindu
Padamu

Ada tanda koma
Mengurai makna
Bersama

Ada tanda tanya
Terungkap rasa
Antara kita

Sahabat...
Kujumpai siluetmu
Dalam silaturohimku
Disana...
Ketika kita masih bersama

Sekarang, adakah kau senantiasa terjaga?
Dalam karyamu
Dalam renungmu
Masihkah kau sebut namaku?

*Saat silaturohim ke IRC Banaran

Senin, 18 November 2013

Janji Pejuang

Berlari menuju yang pasti
Melepas semua opsi
Menjawab semua mimpi
Hingga, para pejuang pun mati
Berganti...

Satu yang pasti
Kemenangan itu silih berganti
Ia diperjuangkan
Bukan diwariskan
Maka kau kan dapati
Jalan penuh onak dan duri

Kawan...
Walau berat, walau kau melarat
Tetaplah berjalan, tetaplah berlari
Menggapai asa dan mimpi
Karna janji Allah itu pasti
Bahwa pejuang takkan pernah mati

Dalam Gelap Jiwa Ada Cahaya Asa

Gelapku menjelama
Menjadi seribu duka
Bak mendung pekat
Tanpa cahaya harapan

Merintih kudisini
Dipojok relung hati
Tercabik dalam perih
Sakit pedih...

Asa mulai pudar
Berganti kecewa
Karena sikap saudara
Yang tak sengaja menancap luka

Namun...
Cahaya tak boleh...
Dan tak akan pernah sirna
Oleh kegelapan
Walau pekat tanpa sekat

Ternyalakan api harapan
Hidup, membesar!
Berkobar hebat!
Menyalakan bara cinta
Merekah,
Merona

Ia bersinar
Menyirami seluruh relung jiwa
Merubahnya menjadi hangat
Penuh semangat

Sabar kawan...
Tetaplah engkau selalu waspada
Karena dalam cahaya, selalu ada bibit...
Kegelapan....

Kumelaju Dalam Yakinku

Brrrr....brrrr....
Begitu bunyinya, sepertinya sederhana
Tapi sungguh ia memekakkan telinga
Berderu, memburu!
Melahap satu per satu
Wusss....
Goyang kanan
Goyang kiri
Melaju dengan pasti menuju
Tempat yang dinanti

Sambil memburu ku dengar seru
Suara keras dari belakang
Berteriak, keras!
Jantungnya berdegub
Kencang menggapai ubun
Sambil tergoyang badan
Ia pekikkan takbir, istighfar
Mengakui kebesaranNYA
Dan kelemahannya

Namun hatiku masih mantap
Melaju dalam yakinku
Bahwa mereka
Memekik keras karena seru
Melihat eloknya
Satu per satu
Terkejar, terlalui...

Sabtu, 09 November 2013

Pahlawanku

Pahlawan!
Ya, pahlawan!
Sosok yang selalu kita rindukan
Kita bayangkan ia memiliki segudang prestasi, energi bahkan jiwa
Yang membebaskan kita dari kejamnya realita
Superman, Batman, Spiderman, bahkan ironman
Ia hadir dengan kekuatan super yang siap menumpas kejahatan

Kawan...
Sini, mari kita duduk sejenak
Aku ingin bicara tentang pahlawan
Bagiku, ia juga manusia biasa
Yang bisa tertawa, muram bahkan menangis
Ia tidak punya kekuatan super
Hanya hati super yang selalu memberi

Seperti engkau...
Yang selalu menyempatkan diri untuk mendengar keluhku
Yang selalu memberi pundakmu untukku bersandar

Kawan...
Kaulah pahlawan itu,
Sosok yang dekat dan hangat
Dan selalu berada disini,
Di hatiku...

Jumat, 08 November 2013

Menikah

Hasrat telah bergemuruh
Menyeruak bagai badai dalam relung jiwa
Ia menerjang!
Meronta! Bagai unta hilang kekang
Namun kita dituntut tuk selalu bersabar
Waktu yang tak mau menunggu
Ketika usia tak lagi remaja
Ia sadar akan kebutuhan jiwa
Ya jiwa...
Sejoli yang memang tercipta
Khusus dihadirkan ke dunia untuk dirinya
Namun sekali lagi, tetaplah bersabar...
Ada rasa pada si dia
Yang akhlaknya menentramkan jiwa
Dan Rasul Mulia pun bersabda
"Pilihlah karena agamanya, niscaya kau akan mulia"
Namun tetap saja kita diminta
Menjaga hati agar jangan sampai terlena
Memang indah ketika cinta menyapa
Merubah jiwa lesu jadi menggelora
Seakan penuh energi tanpa ada habisnya
Namun ingat, cinta yg benar hanya padaNYA
Disinilah jiwa dicoba
Akankah ia tak tergoda
Oleh tipuan mata yg beraneka rupa
Ada satu kunci agar kita bisa
Melewati ujian tentang cinta
Kau tau??
Rabb Mulia telah membuat
Satu pintu untuk ungkapkan cinta
Yang mendatangkan rahmat
Dan juga pahala yang berlimpah ruah
Itulah menikah
Yang dengannya Ia merubah
Dari hina menjadi mulia
Dari dosa menjadi pahala
Dari neraka menjadi surga
Namun kitapun tak boleh lupa
Menikah bukan hanya tuntutan jiwa
Namun ia juga serah terima
Amanah penjagaan dan pendidikan
Dari orang tua kepada si ikhwan
Maka sadarlah kawan
Jangan hanya kesenangan yang kau impikan
Namun lupa akan amanah besar
Maka siapkan bekalmu sekarang
Karena sebaik-bekal adalah ilmu dan takwa...
#Selamat Malam....:D

Senin, 28 Oktober 2013

Kadang Mata Terhijabi dalam Memandang

Kau lihat kawan...
Indah nian rumah diatas perairan
Ia tegak diatas kelembutan
Menjulang tinggi tanpa keangkuhan

Ahh...
Apa kamu buta??!
Tak ada pesona keindahan disana
Hanya rumah terhijabi semak
Tak ada keindahan, hanya gambar yang suram

*senyum kecil
Matamu tak salah sobat
Memang rumah itu terhijabi semak
Hingga yang indah jadi tak nampak
Maka, bukalah mata hatimu
Karena ia bisa membuka tabir keindahan yang tertutup

#dalam langkah pagi dan diskusi

Minggu, 27 Oktober 2013

Statment dan Resume

"Mencari sendiri, dicarikan teman atau dicarikan guru ngaji semuanya tidak melanggar syariah selama tidak ada 'prolog'nya"
"Hendaklah mempertimbangkan juga kepentingan keluarga, masyarakat dan dakwah" ust. Agung BM
"Antum harus bisa mengomunikasikan keinginan antum kepada 'pihak-pihak berwajib'. Karena itu bagian dari proses pendewasaan. Dan sebenarnya via proposal itu adalah etika kita dalam berjama'ah" ust. Usep B
"Saya membayangkan ada seperangkat komputer yg berisi database ikhwan-akhwat dimana setiap ikhwah/akhwat yg datang ke tempat saya yg meminta untuk dinikahkan. Jika sudah punya pilihan, malah memudahkan kami sehingga kami tinggal melakukan cross ceck tarbawi saja, dan jika belum maka silahkan mencari di komputer tadi. Jika sudah menemukan yg cocok, maka akan kami proses secara tarbawiy" ust. Cahyadi T
"Manhaj itu disusun untuk memudahkan dan memastikan. Memudahkan bagi setiap kader untuk menikah, dan memastikan bahwa seorang kader menikah dengan kader juga" ust. Cahyadi T
"Hendaknya jangan terlalu kaku dalam menilai dan memilihkan pasangan bagi seorang ikhwan/akhwat, namun demikian jangan terlalu membebaskannya. Kita harus pandai-pandai 'menarik-ulur' pertimbangan agar kader-kader kita tidak mbalelo" ust. Afif

Beberapa wejangan ustad yang pernah saya ajak diskusi dan resume beberapa buku tentang bab menikah.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Penuh Prasangka

"Mas amplope endi?"
"Ko laka kaose?"
"Mas sampeyan olih bayaran pira?"

Hehehe...itulah kesan beberapa masyarakat yang kami temui sepanjang aktivitas kami mengenalkan pasangan Fikri Berkah kepada masyarakat di kabupaten tegal. Kesan yang seolah-olah lazim dan predicable saat musim pilkada seperti sekarang ini. Namun bukan itu yang menjadi inti tulisanku di malam ini.
Bagaimanapun respon yang sangat wajar ketika masyarakat "minta mahar" atas suara mereka. Karena sejarah politik kita di era orba telah mengajarkan demikian maka bukan perkara mudah untuk menghilangkan persepsi "mahar" itu dalam kehidupan politik kita. Pun saya juga mengakui bahwa praktek-praktek pemberian "mahar" ini masih jalan instan bagi mereka yang punya modal untuk meraih kekuasaan. Disini praktek seperi itu sudah lumrah. Alasannya klise, "masyarakat tak mau dibohongi oleh janji-janji manis kampanye". Jadi mereka meminta "mahar" ini agar besok-besok kalau sudah jadi lupa tidak menjadi masalah karena kami sudah mendapatkannya dimuka".
Namun kami bukan calon bupati yang bermodal. Jadi kami tidak bisa memberikan "mahar" itu. Yang kami miliki adalah cinta yang siap kami berikan kepada masyarakat. Maka dari itu kami galakkan silaturohim ke mereka. Kami ketuk satu per satu rumah,kami sampaikan salam, kami kenalkan pada calon yang kami usung. Dan hasilnya...subhanalloh....sungguh beragam. Ada yang sudah mengenal kami dan memberikan dukungan dengan ikhlas namun ada juga yang "meminta mahar" namun kami hanya bisa memberikan senyuman. Bahkan ada juga yang mendapatkan respon yang menantang, hehehe... bagi kami, itu adalah refleksi cinta kami. Maka, tidak ada sikap lain selain meningkatkan rasa cinta kami kepada masyarakat, karena kami yakin cinta selalu terbalas cinta dan pada akhirnya kan berbuah syurga...

Jumat, 18 Oktober 2013

Fikri Berkah, Tegal Bungah. Kisah Relawan Amatir :)

Subhanalloh...itu kata pertama yang aku kira pantas untuk mewakili segenap rasa yang muncul dalam hati selama kegiatan hari ini. Ya, sesuai judul diatas, hari ini pengalaman pertamaku terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan salah satu calon bupati kabupaten tegal. Ini hal baru bagiku, karena sebelum ini aku tidak pernah menunjukkan afiliasi politikku,namun sekarang aku dituntut untuk menunjukka pilihan politikku.
Ada rasa senang, canggung, takut, malu de el el... maklumlah pengalaman pertama...^^ sempet ketemu dengan orang yang ketika diajak diskusi langsung berujar "mas, amplope endi?". Skak!! "Duh, gimanaa....ini ngejawabnya?? Pasangan yang aku bantu ndak ngasih iming-iming uang buat kampanye. Lagian pake uang itu ndak boleh n' ngelanggar aturan" batinku.
Ada juga yang udah cerdas, "mas, yen nganggo duit mengkone musti bakal korupsi". Siippp dah...seneng banget denger penuturan seorang ibu yang kayak gini, hehehe...^^ ini ibu udah pinter...sepakat bangetlah ama pikiranku, dadi pemilih emang kudu cerdas, biar pemimpin yang jadi itu bener-bener orang yg berkualitas.
Eh, ada juga yang lucu tadi. Seorang bapak yg ngajuin pertanyaan yg bener2 unpredicable. "Mas umahe pak fikri iku endi to?" Cepp...udah deh, semua anggota tim pada diem n' saling lihat...maklum, timses impor...jadi ndak ada yang tau alamat rumahe pak fikri,hehehe...
Yach, itu sedikit pengalamanku jadi relawan pemenangan pasangan Fikri Berkah di Pemilukada Kabupaten Tegal. Udeh dulu yach...kudu istirahat soale besok pertempuran jilid dua dimulai

Kamis, 17 Oktober 2013

Mimpiku

Sederhana saja...ingin punya kebun seluas 5 hektar buat budidaya tanaman buah bernilai ekonomi tinggi dan sebagian lagi bisa digunakan sebagai wahan pembelajaran out door bagi anak-anak SD SMP SMA. Punya aktivitas sosial dimana bisa mendampingi perkembangan anak-anak menjadi bintang.
Namun setelah mimpi itu aku tancapkan dalam dada, ada berjuta langkah untuk membuatnya nyata. Bukan hanya nafas panjang dan finansial yang besar yang aku butuhkan tapi lebih dari itu...aku harus mentransformasikan diriku untuk memenuhi syarat-syarat menggapai mimpi itu.
Planning itu pasti...
Langkah itu wajib...
Bismillah...

Selasa, 15 Oktober 2013

Pesan Sang Kawan

Sebelum aku memejamkan mata, boleh donk share dikit tentang pesan kawan-kawanku yg masih aku inget -sambil menatap langit meneropong masa masa kuliah-
"ikatlah ilmu dg menulisnya" -subhan,temen sekos dan sehalaqoh-
"Dakwah 'ilmy itu mencerdaskan orang sholeh dan mensholehkan orang cerdas" -firmanul catur,preside  UKM Penelitian-
"Kampus itu laboratorium,maka bereksperimenlah tanpa takut kesalahan,karena kesalahan di kampus itu ibarat kesalahan di laboratorium,levelnya kecil" -tony iswahyudi,ketua UKKI Unnes-
"Pemimpin itu ada dua jenis,struktural dan kultural. Struktural butuh jabatan sedangkan kultural butuh karakter, maka jadilah pemimpin khltural" -wargo pramono,ketua DPM KM Unnes-
"Jadilah pemimpin yang egaliter" -yuniar kustanto, Menteri Luar Negeri BEM KM Unnes 2010-
"kalau tidak bisa jadi yg pertama, maka jangan jadi yg terakhir" -mahardhika setyawan,Ketua KAMMI Komisariat Unnes 2011-
"Mana yg lebih pintat, dokter apa petani?" -M. Nur Sodiq, Presma Unnes 2010-
"Pahlawan adalah orang yg sudah selesai dg dirinya" -m. Luqmanul hakim, Ketua KAMMI Komisariat Unnes th 2010-

Dan masih banyak lagi pesan dari kawan-kawan seperjuanganku yg telah membersamaiku selama ini...

Memandang Parpol di Indonesia

Saya tidak hendak memilih ataupun mengarahkan opini anda untuk memilih parpol pilihanku. Saya hanya hendak menyampaikan gagasan terbuka tentang gambaran partai politik yg ideal versi saya,jadi kalo ndak setuju ndak apa-apa ko :)
Baiklah, langsung saja. Partai politik adalah representasi sebuah gerakan yg berkutat dg kekuasaan dan berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu sebuah parpol harus mengejawantahkan dalam bentuk 2 gerakan sekaligus. Gerakan politik itu sendiri dan gerakan sosial.
Gerakan politik adalah "gerakan natural" dari sebuah parpol. Ia bergerak dengan logika "how to get power?" Logika ini adalah logika persaingan. Dimana antar parpol harus saling berlomba untuk mendapatkan kekuasaan. Dalam negara demokrasi berarti bagaimana ia mendapatkan suara sebesar mungkin dalam perhelatan pemilu.
Yang kedua adalah gerakan sosial. Dimana ia bergerak dengan logika "how to serve people?" Logika ini adalah logika pelayanan dimana setiap parpol berusaha semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat dengan aksi-aksi pelayanan sosial. Logika ini menuntut setiap anggota parpol dapat melakukan aksi-aksi sosial yang bersifat nyata untuk masyarakat.
Dua model gerakan ini harus berjalan beriringan seperti kaki yang berjalan. Tidak ada yang mendominasi dari salah satu gerakan. Nah, mari menjadi pemilih cerdas dengan melihat lebih detail dari sebuah parpol. Karena menjelang pemilu selalu ada pencitraan dan pembusukan karakter antar parpol. Hal ini karena logika persaingan yang mendominasi cara berfikir parpol.
Sekian, MERDEKA!!!

Senin, 14 Oktober 2013

Nasionalisme kami

"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yg munkar dan beriman kepada Allah..." Ali Imran:110

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara..." Al Hujurat:10

Dua kalam Allah itu saya kira cukup sebagai pijakan dalam memandang diri kita dan mendefinisikan makna "Nasionalisme" kami. Kami yakin bahwa kami dijanjikan menjadi umat terbaik jika kami beriman kepada Allah, menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran.
Dan juga bahwa nasionalisme kami lebih luas dari sekat-sekat teritorial karena Allah menjadikan umat muslim itu bersaudara. Maka nasionalisme kami adalah persaudaraan seaqidah dimana ia bisa lintas geografis dan suku. Allah mengajarkan kepada kami bahwa setiap orang yg bersaksi atas keesaan Allah dan kerasulan Muhammad SAW adalah saudara kami yg haram bagi kami untuk menumpahkan darahnya.
Maka wahai saudaraku, engkau adalah saudara kami dan oleh karena itu atas rahmat Allah kami mencintaimu sebagaimana kami mencintai diri kami. Engkau mulia di mata kami dan engkau berkedudukan sama seperti kami.

Selasa, 06 Agustus 2013

Repost : Simpulan Diskusi dengan Beberapa Warga Unnes (Dosen, Tenaga Akademik, Mahasiswa)

Ada hal menarik yang saya dapat setelah berdiskusi dengan beberapa dosen, tenaga akademik dan mahasiswa di berbagai fakultas di Unnes. Walaupun hal ini sebenarnya adalah “kasus” lama, ternyata sampai sekarang belum ada penyelesaian yang bisa membuat berbagai kalangan merasa lega. Dari keseluruhan rekan diskusi saya tersebut, bisa saya simpulkan bahwa mayoritas mengeluhkan kebijakan akademik yang ada di Unnes ini. Saya tergerak untuk membuat analisis singkat tentang fenomena gunung es yang ada. Semoga analisis ini bisa mencerminkan suara bapak/ibu mapun rekan-rekan mahasiswa yang memang belum berani untuk angkat bicara tentang masalah yang sedang dihadapinya ini. Beberapa analisis saya tentang apa yang dirasakan oleh rekan-rekan adalah sebagai berikut:
  1. Jadwal kuliah yang tidak berjeda. Saya mencoba mencermati jadwal kuliah yang ada, ternyata tidak ada jeda waktu khusus untuk istirahat bagi dosen maupun mahasiswa. Hal ini jelas memberatkan bagi dosen maupun mahasiswa yang memiliki jadwal seabreg pada hari tersebut. Tidak ada waktu istirahat untuk sekedar makan siang dan melaksanakan ibadah. Perkuliahan tetap saja berjalan tanpa memandang waktu, bahkan dibeberpa jurusan/program studi jadwal perkuliahan dilangsungkan sampai malam.
  2. Ketika mencermati proporsi dosen dan mahasiswa, ternyata masih jauh dari ideal. Padahal pada mata kuliah kependidikan dibahas bahwa ada perbandingan guru/pengajar dengan siswa/peserta didik agar proses pembelajaran menjadi optimal. Kita bisa melihat pada robel-rombel MKU, berapa perbandingan yang ada. Ada yang 1 : 40 bahkan ada yang lebih dari 1 : 50. Padahal menurut beberapa pakar pendidikan menyatakan bahwa perbandingan yang ideal agar proses pembelajaran bisa mencapai hasil yang optimal adalah sekitar 1 : 20 sampai 1 : 25.
Hal yang membuat saya terkejut adalah beban mengajar dosen yang mencapai 24 SKS lebih. Ini melebihi “jatah SKS” untuk mahasiswa normal. Ketika saya telisik lebih jauh, ternyata  tuntutan dosen tidak hanya mengajar. Masih ada tuntutan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tentunya tugas dosen di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bakal mendapat porsi yang minim. Belum lagi bagi para “aktivis” dosen yang sering keluar kota untuk berbagai keperluan. Bagaimana nasib pendidikan bagi mahasiswa?
  1. Saat berkeliling kampus, banyak “bertebaran” plang yang “menjanjikan” pembangunan berbagai gedung di penjuru kampus. Fenomena kuliah malam dan beberapa jurusan yang “menumpang” mungkin salah satu akibat dari pembangunan yang tidak pernah tuntas di kampus kita. Lihat saja, pondasi gedung jurusan IKM, plang yang “janji” itu sudah ada sejak saya masuk Unnes pada tahun 2007 lalu. Belum lagi melihat FH, prodi PTIK,prodi IPA dll yang memang masih belum memiliki gedung dan ruang kuliah yang memadai untuk melangsungkan proses pembelajaran. Fakultas Hukum yang kekurangan gedung, prodi PTIK dan prodi IPA yang bahkan belum memiliki gedung tersendiri untuk digunakan.
  2. Dari semua hal diatas, yang paling membuat saya jengkel adalah kuota penerimaan mahasiswa justru ditambah. Padahal belum ada progres penyiapan suprastruktur dan infrastruktur untuk menampung jumlah mahasiswa baru yang sedemikian banyak. Akhirnya terjadilah berbagai fenomena yang saya temui. Keluhan yang merata dari kalangan dosen, tenaga akademik dan mahasiswa karena masalah jadwal, beban mengajar, ruang kuliah dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu warga Unnes, saya berharap bahwa ada perubahan dalam program manajemen kampus sehingga ada keselarasan input, proses dan sarana penunjang dalam manajemen akademik yang ada.

Sekelumit Ingatan tentang Mahasiswa Baru

Baca postingan beberapa akun di facebook menjadi inget masa-masa jadi maba (mahasiswa baru) -maklum yg nongol di wall ternyata akun2 maba-

Membuka kembali ingatan tentang awal-awal masuk Universitas. datar ulang sendiri, nyari kos sendiri sampe ngurus ini-itu tentang kos sendiri. parahnya pas abis belanja untuk keperluan OKKA -sekarang namanya PPA- lupa jalan ke kos. jadi deh muter-muter sekaran nyari kos gue dimana? -hahahahah, konyol-

Dan hari yang dinantipun tiba.Hari Pertama OKKA. mendadak jadi kaya badut tuh, pake hiasan disana-sini, nyanyi yel-yel, tas kardus,topi kertas, pedang-pedangan yach...khas banget maba :D Berangkat dech trio matematika kos IZZIS ke TKP -hehehe...kebetulan temen sekos yang jurusannya sama ada 3 orang termasuk aku, jadi klop banget- kenama-mana bertiga terus.Berangkat OKKA, upacara (sampe nyasar karena lupa juga jalan pulang), nyari dan ngerjain penugasan dll. yach, "penindasan" jaman itu memang bikin kesan tersendiri.

Lomba yel-yel antar fakultas sampe outbond jurusan. Agenda OKKA yang bener-bener nguras tenaga, bayangin aja, kumpul jam 6 TETT dilapangan parkir atas dan baru pulang jam 5 sore. belum lagi nyari tugas dan ngerjainnya. Tapi justru "penindasan" itu yang jadi cerita unik yang bisa diwariskan ke anak cucu, heheheheh........

Beruntung banget aku masih ngalamain yang namanya OKKA, bukan PPA. kalo OKKA semua agenda dirancang kaka angkatan tanpa ada campur tangan pejabat kampus, jadi acaranya bisa rame dan "khas anak muda" hehehe...-beruntung juga kakak angkatan di MIPA kagak ada yang kejam, paling-paling cuma senyum doank pas peserta usil-

Nah beda 180 derajat ama PPA, kalo PPA agenda yang buat dosen-dosen dari rektorat yang -mayoritas- monoton. (pengalaman jadi ketua PPA). di PPA maba lebih banyak cuma ndengerin penjelasan dose tentang akademik kampus bla...bla...bla... yakin dech ngantuk semua pas acara gituan.

Pas aku jadi ketua PPA dulu, -karena merasa jadi alumni OKKA- aku buat konsep tandingan buat "ngelawan" konsep acara PPA yang dibuat rektorat. alhasil, debat dech ama PD 3 dan Pendamping BEM. dan alhamdulillah dengan perjuangan yang berdarah-darah dari temen2 sie acara, bisa goal tuh konsep tandingan yang tim buat. dan tereeeeennnnngggg............ tetep ada outbond di PPA. banyak juga ternyata maba fakultas lain yang ngiri ama konsep PPA MIPA, dengan tanpa melanggar peraturan kita tetep bisa berkreasi di acara PPA. Outbon 700 maba tanpa keluar teritori fakultas MIPA! lokasi yang sempit kagak ngalangin temen2 buat berekspresi. walao pas hari H aku kasihan juga lihat tim outbond yang mondar-mandir ngatur kelompok. "kelompok ini disana....kelompok ini disini.... kalo denger bunyi sirine langsung pindah ke pos terdekat" masih inget banget ama panitia yang totalitas ngatur 700 peserta biar ramai-lancar. dan hebatnya, itu diatur oleh 1 orang.salut banget waktu itu ama partnerku yang itu.

Dan sekarang masa telah berganti "panggung" itu sudah punya orang lain,buat maba aku pesen, jangan nanggung-ragu- kalo mau berekpresi dikampus, ini panggung kalian sekarang. Selamat Berjuang!

Senin, 05 Agustus 2013

Tidak hanya Ramadhan, namun juga dirimu kawan....

Kulihat Ramadhan sdang berkemas.
Kutanya ia "Hendak kemana?"

Jawabnya lembut :"Aku pergi sangat jauh selama 11 bulan. Sampaikan pesanku pada Mukminin, terima kasih telah menyambutku dengan gembira, menghidupkan malam"ku & menghiasi hari"ku dengan sabar & istiqomah. Jika kalian rindu padaku, maka aku berjanji akan kembali datang untuk kalian. Namun jika kalian berpulang, aku menunggumu di pintu Ar Royyan".




Sepotong pesan singkat dari saudaraku ini aku abadikan dalam catatanku. tak terasa, 2 tahun sudah berlalu sejak Ramadhan itu. Ramadhan pertamaku dimana aku bisa menggenapkan 10 hari i'tikaf di Masjid Kampus Unnes, Masjid Ulul Albab.


Dan kini, telah begitu banyak perubahan yang terjadi. Tahun ini, tidak hanya Ramadhan yang pergi namun satu persatu sahabatku pun pergi. Menempuh jalan hidupnya sendiri-sendiri.


Saudaraku, tak terasa, sungguk tak terasa kebersamaan kita -mungkin- telah sampai dipenghujungnya. Padahal masih begitu banyak kisah yang ingin aku ceritakan, masih banyak rencana yang ingin aku jalani bersama kalian, masih banyak canda yang ingin aku dengar dari kalian, dan masih banyak lagi kisah yang ingin aku rangkai....disini...bersama kalian....


Perpisahan ini adalah keniscayaan, ia datang bersama perjumpaan. Maka saksikanlah....walau berurai air mata aku relakan kepergian kalian...karena aku yakin dalam hati, jarak takkan bisa menghapuskan persaudaraan diantara kita, karena persaudaraan kita terjalin atas dasar keimanan.


Selamat jalan saudaraku....
Aku akan selalu merindu kabar baik dari dirimu....

 Dan akhir kata aku sampaikan salam dari hati yang terdalam...
Ana uhibbukum fillah...

Minggu, 04 Agustus 2013

Akhir Ramadhan

Malam demi malam terasa semakin menantang
Bukan hanya karena ramadhan yang kan berpulang
Namun juga jumlah peserta i'tikaf semakin berkurang
Namun demikian, ukhuwah terasa semakin mengguncang
Memenuhi kalbu yang rindu kasih dan sayang

Kawan, sebentar lagi kita kan berpisah
Menempuh jalan menuju rumah
Aku tak bisa banyak berpesan
Selain "Hati-hatilah dijalan"

Sabtu, 03 Agustus 2013

Perjuangan

Dalam setiap langkah perjuangan
Waktu selalu menjadi penentu
Indahnya masa depan yang kita damba

Yang tetap berjuang meski
Ujian selalu menghadang
Nahkoda perubahan
Itulah peran yang engkau lakukan
Apapun bakal kau terjang tuk
Raih impian tanpa berlemah azam

Embun selalu menjadi saksi
Cepatnya langkahmu membelah pagi
Hingga kabut tak bisa mengikuti
Iringan langkah kaki pejuang sejati

Dharma bakti selalu kau beri
Ego diri sirna dalam berbagi
Virus jiwa musnah dengan ukhuwah
Yang tersisa hanyalah berkah

Setiap hari selalu kau jalani
Ujian hidup dengan berseri
Raih impian yang kian pasti
Ubah dunia yang telah mati
Rias kembali dengan semangat berbagi


*wahai saudaraku, kuncantumkan namamu disini

Tidak! Aku masih akan dan terus disini

Dalam renungku
Ia berbisik lirih
"Keluarlah,
Tinggalkan tempat yang menghambatmu berbuat kebaikan
Waktumu disini sudah habis
Telah tiba masamu mengarungi laut bebas
Menjadi nahkoda untuk kapalmu sendiri"
Begitulah ia berbisik
Lembut....dan terus berulang
Hingga bergetar tubuh ini
Ada rasa yang hilang disini
Namun kau tidaklah benar sepenuhnya
"Apa yang kau tunggu lagi?
Masihkah kurang semua luka dan perih ini?
Sadarlah saudaraku....
Tidak ada harapan lagi di tempat ini
Luka dan perih
Hanya itu yang akan kau peroleh
Bangkitlah, bergeraklah
Larilah!
Terjang semua pembatas
Engkau bebas sekarang kawan"
Tidak! Tidak! Tidak!
Engkau salah!
Bukan materi atau penghargaan manusia yang aku harapkan disini
Aku hanya mencari kerelaan
Dari Ar Rahman
Dan aku menemukannya disini
Bersama berjalan
Walau tertatih dan penuh pedih perih
Aku ingin tetap disini
Membersamai para pejuang
*sepercik pikiran yang merasuk ditengah hati yang terlalai

Jumat, 19 Juli 2013

Sang Bulan

Menyembul indah di ufuk timur
Disertai angin lembut yang membelai wajah
Kenapa engkau tergesa datang?
Bukankah engkau bertugas menerangi malam?

                                     Wahai anak Adam
                                     Aku bergegas berangkat dari peraduan
                                     Untuk mengingatkanmu
                                     Mulai hari ini, telah masuk fase kedua
                                     Di bulan penuh Rahmat

Astaghfirulloh....
Engkau benar wahai rembulan
Aku lalai
Akan cita, asa dan doa....
Ya!
Telah datang
Malam-malam penuh ampunan
Dalam malam dekapanNYA lebih erat
Mendekap hangat
Menghibur diri yang berlumur dosa
Syukron katsir wahai Rembulan
Engkau telah mengingatkan jiwa
Yang membara namun mudah padam

                                      Wahai anak Adam
                                      Bersyukurlah, merintihlah hanya padaNYA
                                      Karena Ia engkau ada
                                      Karena Ia engkau menjadi bermakna....

Kamis, 18 Juli 2013

Hijab

Bukan hanya kain yg dipakai untuk menutup kepala
Namun dijulurkan sampai menutupi dadanya...
Bukan dengan pakaian ketat ia dipadukan
Namun dengan pakaian longgar yang tidak menampakkan lekuk tubuh...
Bukan kain transparan yang tembus pandang
Namun ia lembut tanpa menghilangkan tugasnya untuk menutup...
Bukan hanya fisik yang diperintahkan
Namun hati wajib melaksanakan...
Bukan menyerupai lelaki ketika dikenakan
Namun rupawan khas muslimah sesuai aturan
Perhatikan hijabmu wahai saudariku...

Bukan hanya takut kita merasa
Namun cinta lebih utama...
Bukan hanya perintah-larangan yang ada
Namun cinta kasih lebih merata...
Ar Rahman untuk semua
Namun Ar Rahim hanya untuk yang beriman...

Kamis, 11 Juli 2013

Bab II Landasan Teori



2.1.   Buku Teks dan Karakteristiknya
2.1.1.      Pengertian Buku Teks
Buku teks menurut Tarigan didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana dan mudah dipahami oleh para pemakainya, di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menunjang sesuatu program pembelajaran.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 43 Ayat 5, buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Buku pelajaran digunakan sebagai acuan wajib oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Kelayakan isi, bahasa penyajian dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan ketetapan Menteri.
Menurut Tarigan (1986) ada beberapa sumber yang dapat digunakan dalam penyusunan pedoman penelaahan buku teks, antara lain sebagai berikut.
(1)   Kurikulum yang berlaku.
(2)   Karakteristik mata pelajaran atau ilmu yang relevan.
(3)   Hubungan antara kurikulum, mata pelajaran dan buku teks.
(4)   Dasar-dasar penyusunan buku teks.
(5)   Kualitas buku teks.
(6)   Prinsip-prinsip penyusunan buku kerja.
(7)   Penyeleksian buku kerja.
Greene dan Petty, sebagaimana dikutip oleh Tarigan memberikan beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas buku teks, yaitu minat siswa, motivasi, ilustrasi, linguistik, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan konsep, titik pandang, pemantapan nilai-nilai, menghargai pribadi.
Teori Greene dan Petty ini sedikit diberi tambahan dan perubahan oleh Tarigan, sehingga menjadi :
(1)   Sudut Pandang (Point of View)
Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip atau sudut pandang tertentu yang menjiwai buku teks secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori dari ilmu jiwa, bahasa dan sebagainya.
(2)   Kejelasan Konsep
Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan tandas. Keremang-remangan dan kesamaran perlu dihindari agar siswa atau pembaca mendapat kejelasan atas berbagai uraian yang dikmukakan.
(3)   Relevan dengan Kurikulum
Buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai media pengajaran di sekolah yang mau tidak mau harus mengikuti berbagai ketentuan kelembagaan, termasuk di dalamnya kurikulum.
(4)   Menarik Minat
Buku teks ditulis untuk siswa. Oleh karena itu,penulis buku teks harus mempertimbangkan minat siswa pemakai buku teks tersebut. Semakin sesuai dengan minat siswa, semakin tinggi dan menarik buku teks itu.
(5)   Menumbuhkan Motivasi
Buku teks yang baik ialah buku teks yang dapat membuat siswa mrasa ingin dan senang untuk mengerjakan tugas atau latihan-latihan yang ada dalam buku tersebut.
(6)   Menstimulasikan Aktivitas Siswa
Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang, menantang dan menggiatkan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan konsep CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau klasifikasi nilai.
(7)   Ilustratif
Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik. Ilustrasi yang cocok pastilah memberikan daya tarik tersendiri serta memperjelas hal yang dibicarakan.
(8)   Komunikatif
Buku teks harus dimengerti oleh pemakainya, yakni siswa. Pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan disini ialah bahasa. Bahasa buku teks haruslah :
(a)    sesuai dengan bahasa siswa,
(b)   kalimat-kalimatnya efektif,
(c)    terhindar dari makna ganda,
(d)   sederhana,
(e)    sopan, dan
(f)    menarik.
(9)   Menunjang Mata Pelajaran Lain.
Dengan mempelajari buku teks satu mata pelajaran dapat menambah pengetahuan bagi mata pelajaran lain.
(10)  Menghargai Perbedaan Individu
Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu dalam kemampuan, bakat, ekonomi dan sosial budaya.
(11)  Memantapkan Nilai-Nilai
Buku teks yang baik berusaha memantapkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, melestarikan nilai-nilai perjuangan dan semangat UUD 1945, nilai luhur Pancasila sehingga siswa akan berusaha melestarikannya.

Menurut Greene dan Petty, sebagaimana dikutip oleh Tarigan (1986:91) bahwa untuk melakukan penilaian terhadap suatu buku teks yang meliputi:
(1)   pendekatan,
(2)   tujuan,
(3)   bahan Pengajaran,
(4)   metode,
(5)   evaluasi, dan
(6)   komunikatif.

2.2.   Fungsi Buku Teks
Menurut Tarigan (1986) buku teks disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku serta dengan memperhatikan dan memenuhi tuntutan mata pelajaran atau ilmu yang relevan. Buku teks yang berkualitas akan digunakan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dalam proses pembelajaran. Karena itu sering dikatakan bahwa buku teks adalah salah satu jenis buku yang paling penting dan fungsional bagi siswa di sekolah.
Sebagai pengejawantahan kurikulum, buku teks harus berfungsi sebagai wahana penunjang dan pelaksanaan serta pengoperasian kurikulum, maka tidak ada pilihan lain buku teks harus benar-benar mengikuti, menuruti dan melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kurikulum.
Dalam konteks relevansi ilmu buku teks berfungsi sebagai sumber informasi. Bahan pelajaran yang terkandung dalam buku teks berupa teori, prinsip dan generalisasi dari ilmu-ilmu tertentu yang akan dipelajari oleh siswa. Greene dan Petty telah merumuskan beberapa fungsi buku teks sebagai berikut.
(1)   Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
(2)   Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan dimana keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh dibawah kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
(3)   Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi.
(4)   Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang membandingkannya. Metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para sisiwa.
(5)   Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
(6)   Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedikal yang serasi dan tepat guna.
Suatu buku teks harus mencerminkan suatu sudut pandang yang jelas. Apa prinsip-prinsip yang digunakan, pendekatan yang dianut, metode yang digunakan, serta teknik pembelajaran yang digunakan.
Buku teks sebagai pengisi bahan harus menampilkan sumber bahan yang mantap, sistematis dan bervariasi. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan menarik siswa. Buku teks disesuaikan dengan hakekat mata pelajaran, misalnya umum-khusus, mudah-sukar, sebagian-keseluruhan dan sebagainya.
Metode dan sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi syarat tertentu. Misalnya harus menarik, menantang, bervariasi sehingga siswa benar-benar merasa termotivasi untuk mempelajari buku teks tersebut.
Buku teks sebaikanya menyajikan bahan secara mendalam. Ini berguna bagi penyelesaian tugas dan latihan yang dituntut dari siswa. Tugas dan latihan ini pada gilirannya memperdalam pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa terhadap isi buku teks.
Di samping sebagai sumber informasi buku teks juga berperan sebagai sumber evaluasi dan pengajaran remedial. Artinya disamping berisi bahan pelajaran buku teks juga berisi alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan dari proses pembelajaran.
Secara ringkas, fungsi buku teks dijabarkan melalui diagram berikut ini.
Diagram 1. Fungsi Buku Teks
2.3.   Kurikulum
2.3.1.      Definisi Kurikulum
Kurikulum telah dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lampau. Di Indonesia sendiri kurikulum baru populer sejak tahun lima puluhan yang dipopulerkan oleh mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
Ada banyak definisi kurikulum, hal ini dikarenakan kurikulum mengalami perkembangan untuk menyesuaikan perkembangan jaman. Disini hanya akan disampaikan beberapa saja, diantaranya sebagai berikut.
(1)   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurikulum diartikan sebagai perangkat pembelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
(2)   Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum diartikan sebagai seperangkat  rencana dan pengaturan mengenai  tujuan,  isi, dan bahan pelajaran  serta  cara  yang  digunakan  sebagai  pedoman  penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut undang-undang sisdiknas, kurikulum  adalah  seperangkat  rencana  dan  pengaturan  mengenai  tujuan,  isi,  dan bahan  pelajaran  serta  cara  yang  digunakan  sebagai  pedoman  penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Keberadaan kurikulum menjadi urgent mengingat bahwa proses transfer ilmu ini dilakukan secara terstruktur dan berjenjang. Dengan pembuatan kurikulum ini setiap pelaku pendidik bisa mengukur dalam dan luas materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Pembahasan mengenai kurikulum dapat  ditelaah dari tiga sudut pandang. Pandangan pertama, berhubungan dengan aspek teori dan terlukis dalam kurikulum berdasarkan apa, yang tercantum dalam dokumen tertulis. Kurikulum sekolah dalam dokumen tertulis atau dikenal dengan istilah  intended curriculum  memuat tiga hal, yaitu sebagai berikut.
(1)   Dokumen yang memuat garis-garis besar pokok bahasan (SI).
(2)   Dokumen yang memuat panduan pelaksanaan pembelajaran.
(3)   Dokumen buku yang memuat panduan penilaian hasil belajar siswa.
Kurikulum dalam pandangan kedua tercermin dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas atau dikenal dengan istilah implemented curriculum. Kurikulum dalam pandangan kedua ini pada hakekatnya adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar termasuk pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa oleh guru. Sedangkan pandangan ketiga yang dikenal performanced curriculum adalah kurikulum yang tercermin dalam belajar yang dicapai siswa pada akhir satuan waktu pembelajaran, mulai dari satuan terkecil yaitu Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) sampai dengan satuan terbesar yaitu satu jenjang pendidikan. Sejalan dengan ketiga pandangan tersebut maka kualitas pendidikan matematika pada tiap jenjang pendidikan dapat ditinjau dari kualitas kurikulum tertulis dan relevansinnya dengan pelaksanaan kurikulum oleh guru, dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Kurikulum dalam dokumen tertulis pada umumnya disusun oleh para pakar bidang studi, guru bidang studi yang sejenis yang telah berpengalaman serta pihak lain yang berwenang. Betapapun tingginya kualitas kurikulum dalam dokumen tertulis tanpa implementasi kurikulum yang ditampilkan oleh guru dengan baik, maka kualitas pendidikan yang tinggi sulit terwujud. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan memerlukan pembahasan yang saling terkait mengenai ketiga pandangan kurikulum di atas. Pada saat ini titik tolak pandangan pada pengkajian  kurikulum tertulis yang tertuang dalam dokumen Standar Isi (SI), dengan asumsi bahwa jika SI sudah memadai dan relevan dari aspek pedagogik, konsekuensinya sesuai perkembangan mental anak, serta mampu mengakomodir perkembangan iptek menjadi dasar yang tepat untuk melakukan implementasi kurikulum di tingkat satuan pendidikan terutama pada upaya penyiapan pembekalan penguasaan proses pembelajaran oleh guru.
Menurut Sumarmo (1999), mengacu pada pembahasan di atas, fokus pembahasan kurikulum dapat ditelaah dari tiga aspek, yaitu  Intended Curriculum, Implemented Curriculum, dan Attained Curriculum. Secara garis besar kaitan antara ketiga aspek kurikulum tersebut tergambar dalam Diagram 2.
Aspek pertama, Intended Curriculum merupakan muatan dalam dokumen tertulis yang tercermin dalam pedoman kurikulum atau SI, Silabus, RPP, dan buku teks untuk tiap jenjang satuan pendidikan. Di negara kita, Intended Curriculum mengandung dua macam muatan yang bersifat nasional (Kurikulum Nasional) dan ditetapkan oleh Mendiknas dan yang bersifat lokal yang ditetapkan oleh daerah berdasarkan kondisi dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Evaluasi mutu pendidikan pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat dilaksanakan melalui analisis terhadap Intended Curriculum atau dokumen tertulis kurikulum pada jenjang yang bersangkutan.
Aspek kedua, Implemented Curriculum merupakan kurikulum yang berlangsung di kelas atau tergambar dalam kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Dengan kata lain, Implemented Curriculum berhubungan dengan kenyataan apa yang terjadi di kelas atau apa yang diajarkan guru dan bagaimana cara guru mengerjakannya.
Aspek ketiga,  Attained Curriculum merupakan kurikulum yang tercermin dalam hasil belajar siswa baik bersifat kognitif,  afeksi, maupun psikomotor. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat  penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Konstelasi ketiga aspek tersebut, disajikan sebagai berikut.
Komponen                                          Aspek                                                   Fokus
Pembahasan                                   Kurikulum                                         Pembahasan
Intended Curriculum
Implemented Curriculum
Attained Curriculum
 
Analisis Kurikulum                                                                                           Sistem
(Dokumen tertulis)                                                                                        Pendidikan



Proses                                                                                                      Satuan Pendidikan
Pembelajaran di Kelas                                                                                    dan Kelas



Hasil Belajar                                                                                                      Siswa
Siswa
                                                    
Diagram 2. Tiga Aspek Kurikulum
2.3.2.      Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun dimulai kelas VII sampai kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
(1)   Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel dibawah.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya dikelompokkan dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepadan peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
(2)   Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA terpadu” dan “IPS terpadu”.
(3)   Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pelajaran per pekan secara keseluruhan.
(4)   Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit.
(5)   Pekan efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 pekan.
Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
A.
Mata Pelajaran
2
2
2
1.
Pendidikan Agama
2
2
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
4
4
4
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4
4.
Bahasa Inggris
4
4
4
5.
Matematika
4
4
4
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8.
Seni Budaya
2
2
2
9.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2
2
2
10.
Keterampilan/Teknologi dan Komunikasi
2
2
2
B.
Muatan Lokal
2
2
2
C.
Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)

Jumlah
32
32
32
2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran


2.4.   Tujuan Pembelajaran Matematika
Mata pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik mulai jenjang Sekolah dasar hingga sekolah menengah. Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi.
Dalam Buku Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.
(1)   Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
(2)   Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
(3)   Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
(4)   Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
(5)   Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas, sebagaimana dikutip olehWardhani (2008), bahwa ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajara matematika. Adapun beberapa indikator tersebut sebagai berikut.
(1)   Pada tujuan pertama pembelajaran matematika ada beberapa indikator, yaitu :
(a)    menyatakan ulang sebuah konsep,
(b)   mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya,
(c)    memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,
(d)   menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
(e)    mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep,
(f)    menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu, dan
(g)   mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
(2)   Pada tujuan kedua pembelajaran matematika ada beberapa indikator, yaitu :
(a)    mengajukan dugaan,
(b)   melakukan manipulasi matematika,
(c)    menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi,
(d)   menarik kesimpulan dari pernyataan,
(e)    memeriksa kesahihan suatu argumen, dan
(f)    menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.
(3)   Pada tujuan ketiga pembelajaran matematika ada beberapa indikator, yaitu :
(a)    menunjukkan pemahaman masalah,
(b)   mengorganisasikan data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah,
(c)    menyajikan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk,
(d)   memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat,
(e)    mengembangkan strategi pemecahan masalah,
(f)    membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah, dan
(g)   menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
(4)   Pada tujuan keempat pembelajaran matematika, peserta didik dikatakan mampu dalam komunikasi matematis bia ia mampu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
(5)   Pencapaian tujuan kelima pembelajaran matematika lebih banyak ditentukan oleh bagaimana cara guru mengelola pembelajaran daripada bagaimana peserta didik belajar.
Dalam web resmi PPPPTK Matematika disampaikan bahwa tujuan matematika diajarkan di sekolah secara umum adalah sebagai berikut.
(1)   Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian peserta didik.
(2)   Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah dan menerapkan matematika.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan tujuan matematika dalam standar isi sebagai acuan dalam penelitian.
2.5.   Analisis Buku Teks Matematika
Ada banyak hal yang bisa dilihat dari sebuah buku teks. Menurut BSNP ada empat komponen dalam penilaian buku teks yang dilaksanakan dalam dua tahap pokok, yaitu sebagai berikut.
(1)   Kelayakan isi
Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi sub komponen atau indikator berikut.
(a)    Aligment dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran, perkembangan anak, dan kebutuhan masyarakat.
(b)   Substansi keilmuan dan life skills.
(c)    Wawasan untuk maju dan berkembang.
(d)   Keberagaman nilai-nilai sosial.
(2)   Kebahasaan
Komponen kebahsaan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen sebagai berikut.
(a)    Keterbacaan.
(b)   Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(c)    Logika berbahasa.
(3)   Penyajian
Komponen penyajian diuraikan menjadi beberapa subkoomponen sebagai berikut.
(a)    Teknik.
(b)   Materi.
(c)    Pembelajaran.
(4)   Kegrafikan
Komponen kegrafikan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen sebagai berikut.
(a)    Ukuran/format buku.
(b)   Desain bagian kulit.
(c)    Desain bagian isi.
(d)   Kualitas kertas.
(e)    Kualitas cetakan.
(f)    Kualitas jilidan.
Dalam kajian matematika, komponen yang tercantum dalam BSNP didetailkan agar menghasilkan analisis yang baik. Adapun standar penilaian buku teks matematika meliputi :
(1)   Aspek materi
Penilaian aspek materi berkaitan dengan materi matematika yang terdapat di setiap bab. Aspek materi dijabarkan dalam:
(a)    kelengkapan,
(b)   keakurasian,
(c)    penalaran dan pembuktian,
(d)   pemecahan masalah,
(e)    komunikasi,
(f)    keterkaitan materi,
(g)   keterkaitan antara konsep dengan gambar, tabel, dst,
(h)   aktivitas yang mendukung,
(i)     materi yang tidak tumpang tindih, dan
(j)     soal kontekstual.
(2)   Aspek penyajian
Penilaian aspek penyajian berkaitan dengan peserta didik atau pembacanya. Aspek penyajian dijabarkan sebagai berikut.
(a)    Pencantuman tujuan pembelajaran.
(b)   Kemampuan prasyarat.
(c)    Penggunaan produk teknologi.
(d)   Kebermaknaan dan manfaat.
(e)    Proses pembentukan pengetahuan.
(f)    Pelibatan peserta didik secara aktif.
(g)   Mendorong peserta didik untuk tertarik.
(h)   Refleksi dan evaluasi mandiri.
(i)     Materi yang dapat dipahami oleh peserta didik.
(j)     Matematika bukan sebagai kumpulan rumus dan algoritma.
(k)   Penampilan visual.
(l)     Kode etik hak cipta, tata krama dan gender.
(3)   Aspek bahasa dan keterbacaan
Penilaian aspek bahasa dan keterbacaan berkaitan dengn bahasaIndonesia yang dipakai pada buku. Aspek bahasa dan keterbacaan dijabarkan sebagai berikut.
(a)    Tata bahasa.
(b)   Bahasa sebagai kemampuan berlogika.
(c)    Tingkat bahasa dengan pembaca.
(d)   Ejaan.
(e)    Bahasa yang komunikatif.
Menurut Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional yang disusun pada tahun 2003 menjelaskan tentang standar buku teks berdasarkan aspek, kriteria dan indikatornya. Penjelasan itu ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
ASPEK

KRITERIA
INDIKATOR
MATERI
1.    Materi menyediakan definisi, konsep, prosedur/algoritma, teorema, sifat-sifat, contoh da soal-soal latihan.
a.    Materi memuat konsep, definisi, prosedur/algoritma, teorema dan sifat-sifat
b.    Materi memuat contoh-contoh dan soal-soal latihan yang menunjang konsep
c.    Materi memuat penjelasan yang dapat membangun pengetahuan siswa

2.    Materi (konsep, definisi, prosedur/algoritma, teorema, sifat-sifat, contoh, soal-soal latihan, simbol dan notasi) diuraikan secara tepat.
a.    Materi menyampaikan konsep, definisi, prosedur/algoritma, teorema, sifat-sifat, contoh, soal-soal latihan, simbol dan notasi secara akurat
b.    Materi memuat contoh dan soal secara akurat
c.    Materi memuat penjelasan secara akurat

3.    Materi memunculkan aspek penalaran dan pembuktian.
a.   Materi disajikan secara runtut (tahap demi tahap)
b.   Kesimpulan diambil dari fakta sebelumnya
c.   Kesimpulan diambil dari data yang diberikan

4.    Materi memunculkan aspek pemecahan masalah.
a.   Materi memuat strategi-strategi yang dapat membantu siswa untuk menyelesaikan soal-soal non-rutin (soal yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk muncul dengan berbagai strategi penyelesaian)
b.   Materi memuat soal non-rutin yang relevan dengan topik da jumlah yang memadai
c.   Materi memuat soal non-rutin dalam konteks yang bervariasi

5.    Materi memunculkan aspek komunikasi.
a.   Materi menyediakan tugas atau aktivitas yang mendorong siswa untuk mengkomunikasikan ide mereka dalam berbagai bentuk secara tertulis (individu, berpasangan, berkelompok)
b.   Materi memuat tugas untuk mencari informasi melalui gagasan lisan maupun tulisan

6.   Materi memunculkan aspek keterkaitan (connection) dengan materi lain.
a.   Materi memuat hubungan antar bab atau antar bagian lain dari matematika
b.   Materi memuat hubungan antar konsep matematika dengan ilmu yang lain
c.   Materi memuat hubungan antar konsep yang dibicarakan dengan pengalaman sehari-hari

7.   Penyajian konsep-konsep pada bab diperjelas dengan gambar, tabel, rumus, cerita, grafik dan ilustrasi.
a.   Penyajian bab menjelaskan pengaitan konsep dengan gambar atau ilustrasi yang ada
b.   Penyajian bab menjelaskan pengaitan antara konsep dengan tabel atau grafik
c.   Penyajian bab menjelaskan pengaitan antara konsep dengan cerita atau ilustrasi

8.   Materi menyediakan kegiatan (task) untuk menunjang tujuan atau kemampuan (kompetensi) yang dirumuskan dalam kurikulum.
a.   Materi memuat tugas atau task atau proyek yang menunjang terbentuknya kompetensi yang dituntut kurikulum
b.   Materi memuat kegiatan-kegiatan yang bervariasi (misal: adanya ekspeerimen, investigasi, inquiri, konteks)
c.   Materi memuat kegiatan dalam jumlah yang wajar (sesuai dengan waktu yang tersedia)

9.   Materi yang diuraikan tida tumpang tindih (overlap)
a.   Materi yang diuraikan tidak diulang-ulang secara berlebihan
b.   Contoh yang diuraikan bervariasi
c.   Soal-soal yang diberikan bervariasi

10.              Tersedia soal-soal kontekstual (contextual problem) untuk mengawali pelajaran (guna memperkenalkan konsep).
a.   Contextual problem tersebut disediakan pada awal bab
b.   Contextual problem tersebut disediakan pada tengah bab
c.   Contextual problem tersebut disediakan pada akhir bab dalam bentuk soal aplikasi.
PENYAJIAN
1.   Bab menyebutkan materi dan kemampuan prasyarat yang telah dimiliki siswa (pre-knowledge) untuk digunakan pada bab ini.
a.   Pada awal uraian bab (materi), siswa diingatkan  tentang kemampuan, keterampilan dan pengetahuan awal yang dibutuhkan untuk memahami bab
b.   Pada awal bab dibahas secara singkat kemampuan, keterampilan da pengetahuan awal yang dibutuhkan untuk memahami
c.   Pada awal bab termuat soal-soal/latihan yang mencerminkan kemampuan awal, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami bab

2.   Bab menyajikan konsep-konsep matematika dengan melibatkan produk teknologi
a.   Produk teknologi seperti : kalkulator dan komputer digunakan untuk membantu menyelesaikan persoalan problem solving
b.   Teknologi digunakan untuk aktivitas-aktivitas observasi, eksplorasi, investigasi, konjektur serta menjawab secara informal
c.   Penyajian melibatkan siswa dalam hands on activity (menonjolkan aspek motorik)

3.   Penyajian bab menekankan kebermaknaan (meaningful) dan manfaat (useful)
a.   Penyajian bab menggunakan konteks yang dekat dengan lingkungan siswa, baik melalui penyajian bab terdahulu atau dari pengalaman sehari-hari
b.   Penyajian bab menyadarkan siswa untuk menggunakannya pada bagian lain dari matematika

4.   Bab menyadarkan siswa untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari
Menyadarkan siswa akan keterpakaiannya ide-ide/konsep dalam sub topik ini pada bagian lain dari matematika, pelajaran lain maupun kehidupan

5.   Penyajian bab memunculkan proses pembentukan pengetahuan matematika melalui aktivitas eksplorasi (menjelajah/mencari-cari) , observasi (mengamati), inkuiri (mencaritahu), investigasi (menyelidiki), konjektur (memberikan dugaan), generalisasi (memperumum), abstraksi (memformulakan) dan aplikasi (menerapkan)
a.    Penyajian memuat kegiatan ekplorasi untuk proses pembentukan pengetahuan matematika
b.    Penyajian memuat kegiatan observasi untuk proses pembentukan pengetahuan matematika
c.    Penyajian memuat kegiatan inkuiri untuk proses pembentukan pengetahuan matematika
d.    Penyajian memuat kegiatan investigasi untuk proses pembentukan pengetahuan matematika
e.    Penyajian memuat kegiatan konjektur untuk proses pembentukan pengetahuan matematika
f.     Penyajian memuat kegiatan generalisasi dan abstraksi untuk proses pembentukan pengetahuan matematika
g.    Penyajian memuat kegiatan dan soal-soal yang menyangkut aplikasi

6.   Penyajian bab melibatkan siswa secara aktif (enganged) untuk mengembangkan proses berfikir dalam belajar matematika
a.    Penyajian bab memotivasi (mendorong) siswa untuk terikat dalam mencapai tujuan (penyajian menimbulkan rasa ingin tahu dari siswa, misanya ada soal-soal kontekstual, ada soal-soal menantang)
b.    Penyajian bab memotivasi (mendorong) siswa untuk terikat dalam menentukan strategi penyelesaian
c.    Penyajian bab memotivasi (mendorong) siswa untuk terikat dalam menentukan generalisasi/perluasan dan kesimpulan

7.   Penyajian mendorong (memotivasi) siswa untuk tertarik pada matematika
a.    Penyajian bab menarik minat siswa untuk mengetahui lebih jauh tentang bab yang dipelajari (adanya challenging problem dan follow up problem). [expert judgement]
b.    Penyajian atau soal-soal berkaitan dengan masalah kontekstual atau pengalaman sehari-hari siswa
c.    Penyajian atau soal-soal berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa antara lain lingkungan siswa, lingkunga hidup, polusi, banjir, penghijauan dan lain-lain

8.   Penyajian bab mendorong siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri
a.    Bab menyajiakan evaluasi mandiri (kunci jawaban untuk sebagian, latihan soal yang menguji pemahaman menyeluruh, atau soal-soal ulangan umum)
b.    Bab memberikan contoh tentang refleksi atau meminta siswa untuk melakukan refleksi melalui tulisan yang dibuat oleh siswa
c.    Bab memuat tentang evaluasi mandiri da refleksi

9.   Penyajian materi bab dapat dipahami oleh siswa (pertimbangan pakar)
a.    Penyajian materi menggunakan cerita (misanya dalam bentuk gambar, ilustrasi/skema/grafik/ diagram) sesuai dengan jenjang kemampuan siswa
b.    Penyajian menggunakan bahasa yang sederhana sesuai kemampuan berbahasa siswa
c.    Penyajian menggunakan notasi dan simbol yang tepat

10.              Penyajian bab tidak memberi kesan bahwa matematika merupakan kumpulan rumus dan soal-soalnya selalu hanya mempunyai satu cara jawab yang benar
a.    Penyajian rumus diawali dengan penjelasan (sebelum tiba pada kesimpulan rumus, bab tersebut memberikan motivasi dan uraian tentang bagaimana/proses memperoleh rumus itu)
b.    Penyajian rumus diakhiri dengan penjelasan (setelah sampai pada kesimpulan rumus, buku tersebut memberikan kegunaan rumus yang diberi)
c.    Terdapat pernyataan atau ungkapan bahwa strategi/jawaban yang benar dari suatu permasalahan tidaklah tunggal (persoalan atau permasalahan open-ended)

11.              Secara visual penyajian dan penulisan konsep, ide, istilah, simbol, rumus, definisi dan teorema yang penting disajikan dengan jelas
a.    Definisi, istilah, rumus, ditulis dengan huruf tebal (highlight)
b.    Tata letak memberikan kenyamanan dalam membaca materi yang tersedia
c.    Penyajian memberikan ilustrasi sehingga penyajian nyaman untuk dibaca

12.              Penyajian memperhatikan kode etik dari hak cipta, tata krama dan gender
a.    Penyajian tidak melanggar kode etik (contoh melanggar tida menyebut daftar pustaka, mengambil tabel, dan tanpa menyebut sumbernya)
b.    Penyajian tidak melanggar tata krama
c.    Penyajian tida menempatkan salah satu gender terhadap gender yang lain
BAHASA DAN KETERBACAAN
1.   Kalimat-kalimat yang digunakan sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
a.    Strukutur kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia
b.    Kalimat yang dipakai dapat dipahami siswa [expert-judgement]
c.    Kalimat menggunakan kaidah paralelisme yang benar

2.   Kalimat-kalimat melibatkan kemampuan berfikir logis
a.    Kalimat yang digunakan mencerminkan cara berfikir logis (misal: penggunakan kata-kata, “jika ..., maka ... sehingga,karena itu, dengan demikian, agar, sedemikian sehingga. Jika dan hanya jika, paling sedikit, paling banyak, satu dan hanya satu, tepat satu.”)
b.    Kalimat yang mengindikasikan berfikir logis digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa
c.    Kesimpulan dibuat berdasarkan data atau keterangan yang diketahui

3.   Struktur kalimat sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswa
a.    Kalimat yang digunakan lugas dan langsung
b.    Anak kalimat digunakan dalam tingkat yang dapat dipahami siswa. [pertimbangan pakar] (kalimat jangan terlalu panjang)
c.    Kalimat yang digunakan adalah kalimat lengkap sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa

4.   Kalimat dalam bab menggunakan ejaan yang baku
a.    Kalimat yang digunakan memakai ejaan (tanda baca, penggunakaan huruf kapital, pemenggalan kata) yang sesuai dengan EYD (kecuali kelas 1 semester 1)
b.    Penulisan kata (nama orang, nama asing, tempat), notasi dan simbol sesuai EYD
c.    Lambang bilangan dan huruf ditulis mengikuti kaidah yang berlaku

5.   Kalimat yang digunakan komunikatif
a.    Penggunaan kalimat sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa
b.    Penggunaan kata sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa
c.    Simbol-simbol dan notasi matematika digunakan secara tepat

Penelitiaan ini menggunakan indikator dari Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas untuk menilai buku yang dianalisa.