Senin, 29 Desember 2014

Nostalgia ODOJ

Assalamu'alaikum
Akhi fillah...sudah berapa lamakah kita bergabung di komunitas ini?

yaa...Ada yang sudah 1 tahun lebih, 8 bulan, 3 bulan dan bahkan ada yang baru beberapa hari.

Wahai ikhwah yang mencintai qur'an...
Entah disini ataupun ditempat lain...
Entah berjama'ah ataupun sendirian...
Masihkah terasa oleh antum bahagianya khatam qur'an?

Ketika sampai pada ayat "alladzi yuwaswishufi shudurinnas...minnal jinnati wannas..."

Lantas terlantun syahdu doa "Allohumarhani bil qur'an..."
"Yaa Allah...dengan qur'an,karuniakanlah kasih sayang-MU kepada kami..."

Ah...betapa syahdunya...betapa cintanya kita semua pada qur'an...��

Akhi fillah...
Mari bersama saling menguatkan...
Mari bersama saling mencintai...
Dan...
Mari bersama berlomba-lomba menunjukkan cinta kita pada Qur'an...

Maka bacalah...tilawah...
Maka tadaburilah...ilmuilah...
Maka laksanakanlah...amalkanlah...

Dan akhirnya...
Biarkan qur'an menyebut-nyebut nama kita kelak
Mencari hamba-hambaNYA yg mencintainya...yang membacanya...yang mempelajarinya...yang mengamalkannya...

Yaa Rabb...yaa Rabb... saksikanlah bahwa kami mencintai qur'an...

-Akhi Mimin G136-

Jumat, 19 Desember 2014

Adek Bayi yang Hanya 15 Hari Mengenal Dunia

Seandainya ibu bapaknya lebih beraabar...
Seandainya kau lebih banyak minum ASI...
Seharusnya aku lebih awal mendonorkan darah...
Seandainya...
Seandainya...
Seandainya...

Astaghfirullohu...
Astaghfirullohu...
Astaghfirullohu...

Tak pantas, tak boleh seharusnya berandai-andai dalam menerima takdirNYA
Karena "seandaianya" adalah menyelisihi takdir...menolak apa-apa yang telah menjadi ketetapanNYA

Seharusnya, katakanlah...

Qullu nafsin dzaikotul maut...
Innalillahi wainnaillaihi roji'un...

Bahagianya engkau nak, dalam perjumpaanmu dengan dunia hanya sekejap saja
Tak perlu kau rasai keangkuhan, ketidak-adilan
Dan kembali kau rasai sepenuhnya cinta Ar Rahman
Dan kelak kau kan jadi pelita bagi kedua orang tuamu

-untuk adek bayi yang hanya mengenal dunia selama 15 hari-

Catatan Dalam Muhasabah

Niatanku hanya hendak lebih mengakrabkan diri dengan qur'an. Karena "aktif" di bumi dan di langit secara bersamaan sangat susah. Seringkali aktivitas keseharian kita membuat kita lalai, dan tak jarang mendangkalkan pemaknaan kita dalam ibadah. Ibadah hanya jadi rutinitas belaka. Tak ada rasa taqorub sama Allah. Maka dari itu, aku niatkan sepekan tanpa gadget tuk lebih bertaqorub pada Allah.

Namun, ternyata Allah punya cara tersendiri tuk men-tazkiyah diri ini. Bukan melalui tadabur ayat-ayat dalam qur'an melainkan mengajakku mentadaburi ayat-ayatNYA di semesta ini. Dipertemukanlah aku dengan berbagai peristiwa dan manusia. Semuanya membuatku merenung...betapa berjuta nikmatNYA telah IA karuniakan pada diri ini.

Tema yang Allah ajarkan dalam muhasabah kali ini adalah tentang KEMATIAN. IA perlihatkan padaku berbagai kisah penuh hikmah. Menunjukkan bahwa kematian begitu dekat dengan kita, kapanpun...dimanapun...

Bayi yang baru lahir...yang sejenak melukiskan gurat-gurat kebahagiaan di wajah orang tuanya kini diambil kembali oleh Allah, Sang Pemilik Jiwa.

Di lain tempat, Allah sampaikan kisah melalui seorang saudara tentang perampokan, begal dan pembunuhan yang sangat tragis. Seolah-oleh nyawa seperti barang murahan yang bebas dicabut dari raga seseorang.

Dan 2 hari di banjarnegara, Allah tunjukkan betapa luar biasa kuasaNYA. IA selamatkan siapa yang dikehendaki dan IA matikan siapa yang IA kehendaki. Saat longsor sudah "dikira" selesai, Allah gugurkan lagi tanahNYA tuk mematikan sebagian makhlukNYA dan diselamatkan juga sebagian yang lain. Diantara yang meninggalpun IA masih tunjukkan kuasaNYA. IA tunjukkan siapa hamba-hambaNYA yang beriman. IA rawat jenazahnya dengan perawatan yang baik. Dan ketika relawan menemukannya, semuanya takjub dibuatnya. Betapa jenazah itu masih utuh dan tersenyum walaupun sudah beberapa hari tertimbun longsoran.

Allohu Akbar...Allohu Akbar...Allohu Akbar...

Sungguh cukuplah kematian menjadi pelajaran dan pengingat bagi kita hamba-hambaNYA yang masih diberi hidup dan kehidupan di dunia...

Rabu, 03 Desember 2014

Catatan Hati Seorang Admin

10 februari 2014
yang kholas 25 dari 30 anggota

12 maret 2014
yang kholas 20 dari 30 anggota

5 mei 2014
yang kholas 20 dari 26 anggota

4 juli 2014
yang kholas 17 dari 25 anggota. Yang mengambil lelang ada 2 anggota

5 november 2014
yang kholas 13 dari 22 anggota. ditunjuk jadi admin karena admin yang lama Tabletnya sedang rusak.

22 november 2014
yang kholas 11 dari 26 anggota.

1 desember 2014
yang kholas 16 dari 23 anggota.

Hmmm...kalo sebelumnya cuma nongol di grup hanya tuk sekedar laporan, sekarang ada bedanya. Jadi admin grup secara tupoksi memang harus merekap, membuat jadwal tilawah baru, laporan ke fasil, nge-share agenda ODOJ wilayah dll. Tapi seiring berjalannya waktu aku belajar...
Bahwa setiap komunitas harus ada kesamaan ide dasar yang mengikatnya dan juga harus ada dinamika di dalamnya. Aku melihat ide dasar itu sudah ada. Ya, komitmen tuk mencintai Al Qur'an dan membacanya 1 juz sehari adalah nilai dasar yang mengikat kita semua di komunitas ini. Namun yang kedua? Dinamika di dalam grup. Siapa yang menciptakan jika kau hanya nongol tuk laporan saja??

Komunitas akan hidup ketika ada tegur sapa antar anggotanya. Ada sekelumit perhatian bagi sesama anggotanya. Dan disitulah tugasku. Bukan...bukan karena aku admin lantas aku jadi -sok- ramah. Aku hanya ingin ukhuwah kita terjalin tidak hanya karena kita satu grup, satu komunitas. Namun lebih dari itu. Aku ingin bersaudara dengan kalian semua. Bersaudara dalam iman, dalam kebaikan. Maka ku luangkan waktuku tuk sekedar memberi jempol pada yang sudah kholas. Ku luangkan waktu tuk menyapa dan mengirim emot lucu. Semua karena aku ingin lebih mengenal kalian, ingin bersahabat dengan kalian dan... aku ingin bersaudara dengan kalian dalam naungan iman...