Jumat, 14 Februari 2014

Bagaimana Seorang Muslim Memaknai Musibah

Saudaraku, pagi ini ramai diperbincangkan peristiwa meningkatnya aktivitas Gunung Kelud. salah satu infonya bisa dicek disini. Ketika terjadi musibah yang begitu dasyat, kita hendaknya sadar bahwa kita teramat kecil di dunia ini. Tak ada satupun hal yang bisa kita kendalikan melainkan itu atas seijin Allah.

Saudaraku, sebagai seoranng muslim mari kita mengambil ibroh dari musibah kali ini. Salah seorang ustadzah yang saya kenal, ustzh Tri Anisah menyampaikan dalam postingan di facebooknya beberapa waktu lalu. Belliau mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal.

1. Hakikatnya musibah adalah takdir Allah -->QS 57:22, -->QS. 64 : 11.
-->HR. Muslim : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”.
2. Musibah adalah kasih sayang Allah. Kasih sayang Allah tidak selamanya kesenangan tapi juga hal-hal yg kita benci.-->QS 2:216
3. Proses menghapus dosa.
-->HR Bukhori dan Muslim: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
-->HR. Bukhari: “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”.
-->HR. Muslim: “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”.
-->HR. Tirmidzi: “Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.

SIKAP MUSLIM:

1-Ucapkan kalimat ‪#‎istirja‬ -->2:156
2-Panjatkan doa agar diberi pahala dari musibah.
-->HR Muslim, Ibnu Majah, Malik, dan Ahmad bin Hanbal: "Apabila kamu diberi musibah oleh Allah, maka ucapkanlah doa "Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlifha khairan minha (Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya).”
3-Tingkatkan sikap kita dalam menghadapi musibah:
tingkatan terendah adalah MARAH (QS 22:11), kemudian SABAR (QS 2:155-157), selanjutnya RIDLO dengan ketentuan Allah, dan yg tertinggi adalah BERSYUKUR.
4-Bertafakkur, instropeksi (QS 4:79), apakah arti musibah untuk diri sendiri (apakah sebuah ujian, teguran, atau azab dari Allah SWT), kemudian ambil hikmah di balik musibah.

‪#‎SemogaManfaat‬


Copas dari status FBnya ustadzah Tri Anisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar